26 Januari 2011

Majelis Reboan Masjid Alatief Pasaraya Blok M lt.5 Tanggal 26 Januari 2011

Event : Majelis Reboan Masjid Alatief Pasaraya Blok M lt.5
Tanggal : 26 Januari 2011
Pembicara : Ustadzah Hj Dedeh Rosidah (Mamah Dedeh)
Tema: Keluarga Sakinah

Hadist tentang keutamaan menuntut ilmu :

Al-Walid bin Muslim meriwayatkan dari Khalid bin Yazid, dari Usman bin Aiman, dari Abu Darda’ bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. bersabda,

“Barangsiapa yang pergi untuk mencari ilmu maka Allah subhanahu wata’ala membukakan kepadanya jalan menuju surga dan para malaikat pun membentangkan sayap untuk menaunginya. Dan para malaikat di langit serta ikan paus di laut bershalawat untuknya. Keutamaan seorang ulama atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan pada malam purnama atas semua bintang. Ulama adalah pewaris para nabi, para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambil ilmu, maka dia telah mendapatkan bagian yang banyak (dari warisan itu). Kematian seorang ulama merupakan musibah yang tidak bisa diobati, lubang yang tidak dapat disumbat, dan bintang yang hancur. Kematian satu kabilah lebih ringan daripada kematian seorang alim.” (HR Baihaqi)

Qs Ar Rum : 21

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.

---

Kata “Sakinah” berasal dari kata “sakana” artinya tenang, diam, tidak bergerak, yang sebelumnya bergerak atau bergejolak. Maka Sakinah biasanya diartikan dengan tenang atau tenteram. Ada kata yang terdiri dari tiga huruf (Mim, Sin, Kaf) misalnya : Maskan, artinya rumah, tempat tinggal, satu kata dengan kata “Sakinah” (Sin, Kaf, Nun), maka makna Maskan hampir sama dengan Sakinah yaitu tenteram, karena bisanya orang yang sudah masuk ke dalam rumahnya, tempat tinggalnya, ia akan merasa tenang dan tenteram, yang sebelumnya ketika di luar rumah ia mengalami gerakan-gerakan atau bahkan kegoncangan. Orang yang sebelumnya bergerak, beraktivitas, begitu pulang masuk rumahnya, ia merasakan ketenangan. Maka rumah disebut juga dalam bahasa Arab : Maskan, yang memiliki akar kata yang sama dengan “Sakinah”.

Kata lain dalam bahasa Arab yang bermakna tenang adalah Sikin, yang artinya pisau. Pisau dalam bahasa arab juga bermakna sakinah (tenang), karena pisau yang digunakan untuk menyembelih hewan sembelihan (kambing atau ayam) akan melahirkan ketenangan bagi hewan yang disembelihnya. Hewan yang semula bergerak, meronta-ronta, setelah disembelih dengan pisau akan menjadi tenang, tidak bergerak karena sudah tidak bernyawa. Karena itu pisau (Sikin) maknanya sama dengan sakinah (tenang).

---

Supaya rumah tangga sakinah mawaddah wa rahmah, keluarga tersebut harus berpegang kepada tali Allah

Qs Ali Imran : 103

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nimat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nimat Allah orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

---

Qs Ali Imran : 112

Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.

---

Rasululah berkhutbah kepada umatnya ketika melakukan Haji Wada' (haji perpisahan) di padang Arofah. Potongan terjemahan khutbahnya adalah :

Aku tinggalkan bagi kamu sekalian. Jika kamu berpegang teguh dengan apa yang aku tinggalkan itu, maka kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah kitab Allah (Al Quran) dan sunnah nabi-Nya (Al Hadis). (HR. Bukhari Muslim) Shahih.

---

Fungsi Al Quran di dalam kehidupan kita adalah sebagai penjelas, pembeda dan petunjuk

Qs Al Baqarah : 285

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa di bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

---

Keutamaan shalawat kepada Nabi Muhammad :

Qs Al Ahzab : 56

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.

---

Kunci keluarga yang kita idam idamkan (secara islami) :

1. sakinah (ketenteraman jiwa)

Allah membagi rahmat dan nikmat menjadi dua bagian, 1% di dunia, sedangkan 99% di surga.

Cinta bisa membuat orang lemah / kuat, cinta bisa membuat orang bisa/tidak bisa

2. mawaddah (rasa cinta) : kelapangan dada, kesucian hati

Qs An Nisa: 19

Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.

---

“Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Maka sikapilah para wanita dengan baik.” (HR al-Bukhari)

---

"Tiada kekayaan yg diambil seorang mukmin setelah takwa kepada Allah yang lebih baik dari istri sholihah; jika dia menyuruhnya iapun taat, jika dilihat menyenangkan dan jika diberi mau berterima kasih, dan jika suaminya pergi maka dia menjaga dirinya dan harta suaminya." (Hadits Riwayat Ibn Majah)

3. rohmah (kasih sayang)

QS An Nisa : 1

Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silatur-rahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.

---

4. Amanah : perjanjian yang kuat/kokoh

kalimat "perjanjian yang kokoh" ada di Al Quran :

Qs An Nisa: 154

Dan telah kami angkat ke atas (kepala) mereka bukit Thursina untuk (menerima) perjanjian (yang telah Kami ambil dari) mereka. Dan Kami perintahkan kepada mereka: Masukilah pintu gerbang itu sambil bersujud,dan Kami perintahkan (pula) kepada mereka: Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kokoh

---

Qs Al Ahzab : 7

Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri), dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putera Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh,

---

Qs An Nisa: 21

Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.

---

Ciri istri yang baik :

1. jaga mulut

Qs Al Ma'arij : 19-21

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.

Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,

dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,

---

2. memanggil dengan panggilan yang disukai suami

Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan seberat biji debu”. Ada seorang yang bertanya: Sesungguhnya setiap orang suka (memakai) baju yang indah, dan alas kaki yang bagus, (apakah ini termasuk sombong?). Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan, kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain”

---
QS.Luqman:19

“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan.”.

---

Maksudnya adalah sedang-sedang saja dalam semua urusan, tidak berlebihan atau keterlaluan sekali.

---

Ketika Aisyah ditanya apa yang dilakukan Rasulullah di rumahnya, ia berkata: “Nabi melayani keperluan istrinya menyapu rumah, menjahit baju, memperbaiki sandal, dan memerah susu.”

---

Saling menutupi kekurangan pasangan hidup :

Qs Al Baqarah : 187

Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu, mereka itu adalah pakaian, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam,(tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beritikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa.

---

Jimak di bulan ramadhan :

Bagi anda yg ML atau bersetubuh atau jimak dalam bahasa arab terdapat kafarat sbb:

1. Kafarat Bagi Laki-Laki Yang Menjima’i Isterinya Telah lewat hadits Abu Hurairah, tentang laki-laki yang menjima’i isterinya di siang hari bulan Ramadhan, bahwa dia harus mengqadha’ puasanya dan membayar kafarat yaitu : membebaskan seorang budak, kalau tidak mampu makan puasa dua bulan berturut-turut, kalau tidak mampu maka memberi makan enam puluh orang miskin. Ada yang mengatakan : Kafarat jima’ itu boleh dipilih secara tidak tertib (yaitu tidak urut seperti yang dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah), tetapi yang meriwayatkan dengan tertib (sesuai urutannya) perawinya lebih banyak, maka riwayatnya lebih rajih karena perawinya lebih banyak jumlahnya dan padanya terdapat tambahan ilmu, mereka sepakat menyatakan tentang batalnya puasa karena jima’. Tidak pernah terjadi hal seperti ini dalam riwayat-riwayat lain, dan orang yang berilmu menjadi hujjah atas yang tidak berilmu, yang menganggap lebih rajih yang tertib disebabkan karena tertib itu lebih hati-hati, karena itu berpegang dengan tertib sudah cukup, baik bagi yang menyatakan boleh memilih atau tidak, berbeda dengan sebaliknya.

2. Gugurnya Kafarat Barang siapa yang telah wajib membayar kafarat, namun tidak mampu mebebaskan seorang budak ataupun puasa (dua bulan berturut-turut) dan juga tidak mampu memberi makan (enam puluh orang miskin), maka gugurlah kewajibannya membayar kafarat, karena tidak ada beban syari’at kecuali kalau ada kemampuan.

Allah berfirman.

Qs Al-Baqarah : 286

Allah tidak membebani jiwa kecuali sesuai kemampuan”

---

Dan dengan dalil Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggugurkan kafarat dari orang tersebut, ketika mengabarkan kesulitannya dan memberinya satu wadah korma untuk memberikan keluarganya.

3. Kafarat Hanya Bagi Laki-Laki Seorang wanita tidak terkena kewajiban membayar kafarat, karena ketika dikhabarkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam perbuatan yang terjadi antara laki-laki dan perempuan, beliau hanya mewajibkan satu kafarat saja.

---

Tips Mencari teman curhat :

1. orang yang bisa menguraikan permasalahan

2. Orang yang bisa menyimpan rahasia

---

“yang halal yang paling dibenci Allah adalah perceraian” (HR. Abu Daud)

---

Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarga . Dan aku (Nabi Muhammad) adalah orang yg paling baik di antara kalian terhadap keluargaku

---

Perintah untuk berjilbab :

Qs Al A'raf : 31

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

---

QS Al A'raf : 26

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.

---

Qs An Nur : 31

Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

---

QS Al Ahzab : 59

Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mumin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

---

Ulama membagi bid’ah menjadi lima bagian.

1. Bid’ah wajib, seperti membantah orang-orang sesat dan belajar Nahwu.

2. Bid’ah sunnah, seperti membangun pesantren dan sekolah, azan di atas mimbar, dan melakukan kebaikan yang belum pernah dikerjakan generasi pertama.

3. Bid’ah makruh, seperti menghias masjid dan memberi ornamen pada mushaf Al-Qur’an.

4. Bid’ah mubah, seperti menggunakan saringan tepug, melakukan inovasi dalam membuat makanan dan minuman.

5. Bid’ah haram, yakni hal baru yang bertentangan dengan sunnah, tidak mengandung dalil syar’i secara umum, dan tidak ada sisi kemaslahatannya.”

---

Makan dari makanan yang halallan thoyyiban :

Qs Al Baqarah : 168

Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu.

---

”Sesungguhnya bagi setiap sesuatu itu ada hatinya, dan hati al-Quran ialah Surah Yasin"

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut