09 Juli 2014

Pengajian selasa Masjid Raya Bani Umar + Bedah Buku Pejuang Subuh 8 Juli 2014 Arisakti Prihatwono, Ustadz Husen Imbali, MQ Keutamaan waktu subuh

Event : Pengajian selasa Masjid Raya Bani Umar + Bedah Buku Pejuang Subuh
Tanggal : 8 Juli 2014
Pemateri : Arisakti Prihatwono, Ustadz Husen Imbali, MQ
Tema : Keutamaan waktu subuh

Sharing by Arisakti

Yuk semangat mengaji

”Apabila kamu melewati taman-taman surga, berlabuhlah di sana.” Ada sahabat yang bertanya,”Apakah taman-taman surga itu?” Beliau menjawab, ”Majelis-majelis ilmu.” (HR. Thabrani)

---

Hati hati, Jangan sampai kita terlalu cinta dunia dan takut mati, Dampaknya akan seperti di hadist ini :

“Hampir terjadi keadaan yang mana ummat-ummat lain akan mengerumuni kalian bagai orang-orang yang makan mengerumuni makanannya. “ Salah seorang sahabat berkata; “Apakah karena sedikitnya kami ketika itu?” Nabi berkata: Bahkan, pada saat itu kalian banyak jumlahnya, tetapi kalian bagai ghutsa’ (buih kotor yang terbawa air saat banjir). Pasti Allah akan cabut rasa segan yang ada didalam dada-dada musuh kalian, kemudian Allah campakkan kepada kalian rasa wahn. “ Kata para sahabat: “Wahai Rasulullah, apa Wahn itu? Beliau bersabda: “Cinta dunia dan takut mati. “ (HR Abu Daud)

---

Betapa utamanya shalat subuh di masjid untuk laki laki, bahkan untuk laki laki yang buta sekalipun

Dari Abu Hurairah r.a: Ada seorang laki-laki buta menghadap Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan berkata: Ya Rasulullah, sungguh aku ini tidak mempunyai seorang penuntun yang menuntunku ke masjid. Maka beliau memberi keringanan padanya. Ketika ia berpaling pulang beliau memanggilnya dan bertanya: "Apakah engkau mendengar adzan untuk sholat?" Ia menjawab: Ya. Beliau bersabda: "Kalau begitu, datanglah." (HR Muslim)

---

Tausiyah ustadz Husen Imbali, MQ

Ujian kehidupan adalah salah satu bentuk tanda kecintaan Allah

“Sesungguhnya Allah Ta’ala jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberi mereka cobaan.”(HR. Tirmidzi)

---

Semakin Kuat Iman, Memang Akan Semakin Terus Diuji

Dari Mush’ab bin Sa’id -seorang tabi’in- dari ayahnya, ia berkata, “Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.”

http://www.wilihandarwo.com/2011/04/23/ketika-allah-ingin-menghibur-kita-melalui-ujiannya/

---

Jangan putus asa dari ampunan Allah

Sebuah hadist menceritakan sebuah kisah, ada seorang wanita nan cantik jelita, namun sayang kelakuan sehari-harinya dia menjadi seorang yang suka menjual diri dan kehormatannya pada lelaki hidung belang, dia menjadi pelacur.

Setelah sekian lama menjadi pelacur, usia yang bertambah tua dan fisik yang mulai lemah, dia keluar dari lingkungan yang selama ini ditinggalinya. Dia berjalan sekehendak hati, ada terbersit rasa sesal dan ketakutan dalam dirinya akan apa yang selama ini dia jalani. Dia bertobat dan meminta ampun pada Tuhan.

Dia terus berjalan menyusuri padang pasir nan panas dan tandus, sampil tak henti memohon ampunan kepada Tuhannya sambil tak henti meneteskan air mata. Perjalanan panjangnya dalam lapar dan haus nan sangat membuat fisiknya kepayahan, dia menemukan sebuah sumur tua di tengah padang pasir itu, dalam sumur itu ada air yang dalam.

Dengan susah payah dia mencoba mengambil air itu menggunakan sandal terompahnya. Ketika sedang berusaha mengambil air dari sumur itu, tiba-tiba datang seekor anjing yang juga tampak sangat kehausan. Lidahnya menjulur hampir menyentuh tanah. Anjing itu mendekati sang perempuan yang sedang susah payah mengambil air dari sumur.

Ketika si perempuan itu berhasil mengambil air dengan terompah sendalnya, dia melihat anjing yang sangat kehausan itu. Air yang sudah ditangannya diberikan dulu untuk diminum oleh Anjing itu. Lalu anjing itupun lari kembali dengan segarnya, meninggalkan si perempuan. Sementara si perempuan itu karena kehausan nan sangat tak memiliki kekuatan lagi. Dia pun meninggal disana, tanpa sempat meminum dari air sumur itu.

http://edukasi.kompasiana.com/2012/10/10/pelacur-masuk-sorga-ahli-tahajud-masuk-neraka-500091.html

---

Keutamaan menjaga shalat

Qs Al Baqarah : 238

“Hendaklah kamu menjaga shalat-shalatmu dan shalat wustha (yang di tengah).

---

Kisah tentang hal yang berkaitan dengan 40 hari

Dan kami telah janjikan masa kepada Nabi Musa (untuk memberikan Taurat) selama tiga puluh malam, serta Kami genapkan jumlahnya dengan sepuluh malam lagi, lalu sempurnalah waktu yang telah ditentukan oleh Tuhannya empat puluh malam dan berkatalah Nabi Musa kepada saudaranya Nabi Harun (semasa keluar menerima Taurat): Gantikanlah aku dalam (urusan memimpin) kaumku dan perbaikilah (keadaan mereka sepeninggalanku) dan janganlah engkau menurut jalan orang-orang yang melakukan kerosakan. (7-142)

Setelah Nabi Musa serta umatnya menempuh berbagai-bagai kesusahan dalam menghadapi kezaliman Firaun dan setelah Nabi Musa dan umatnya diuji dengan berbagai-bagai rintangan, kini tiba masanya untuk mereka mendapat suatu kitab petunjuk buat cara menghadapi kehidupan seterusnya sebagai hamba Allah. Lalu Allah memerintah Nabi Musa kebukit Tursina untuk mendapatkan kitab yang mana menjadi pegangan kaumnya.

Allah memerintahkan juga Nabi Musa agar berpuasa 30 hari kemudian pergi kebukit Tursina dimana dia diberi kesempatan bermunajat sebelum menerima kitab sebagai penunjuk umatnya. Setelah selesai 30 hari berpuasa penuh, Nabi Musa merasa segan akan bermunajat dengan Allah dalam keadaan mulutnya berbau kurang enak akibat puasanya, maka ia mengosok giginya dengan mengunyah daun-daun dalam menghilangkan bau mulutnya. Ia ditegur olah malaikat; ``Hai Musa,mengapakah engkau harus mengosokkan gigimu untuk menghilangkan bau mulutmu sedang mulut orang-orang berpuasa bagi kami adalah lebih wangi dari kasturi? Maka akibat tindakanmu, Allah memerintah kepadamu agar berpuasa lagi lebih sepuluh hari sehingga lengkaplah masa puasamu 40 hari``.

Nabi Musa berpesan kepada Bani Israil yang ditinggalkan dibawah pimpinan Nabi Harun selama lebih kurang 30 hari dan berjanji akan memberi mereka sebuah kitab suci sebagai pedoman hidup. Setelah kemudian bila Nabi Musa pergi meninggalkan mereka lebih dari tempoh 30 hari, sebahagian umatnya menjadi gelisah dan kesempatan ini diambil oleh Samiri untuk memesongkan mereka.

Nabi Harun sedaya-upaya mencegah mereka namun dia diherdik oleh kaum Nabi Musa yang jahil. Sedangkan itu hanya ujian dari Allah untuk memisahkan antara kaumnya yang sememangnya tiada iman didalam diri mereka. Nabi Harun tidak dapat melakukan apa-apa kerana khuwatir kalau dia menghadapi mereka dengan tentangan keras maka akan terjadi perpecahan antara mereka hanya bertawakal dan menanti kepulangan Nabi Musa.

Lalu berhari-raya besarlah kaum Nabi Musa yang berjaya disesatkan oleh Samiri, dengan berpesta menyembah patung anak lembu yang dijadikan dari cairan-cairan ketulan emas yang mereka bawa bersama dari Mesir semasa mereka keluar yang dari sana sedangkan Nabi Musa belum selesai puasanyanya dan belum mendapat kitab utuk dijadikan petunjuk buat umatnya.

Nabi Musa setelah bermunajat mendapat kitab Taurat untuk menjadi pedoman kaumnya, dan telah mendapat perkhabaran tentang tingkah-laku kaumnya semasa ketiadaan beliau pun kembali dan alangkah marah serta hampanya beliau bila dilihatnya kaumnya sedang berpesta menyembah anak lembu emas yang dibuat oleh Samiri. Lalu kerana tersangat marah dan sedih yang menguasai dirinya, dicampaknya sehingga terpecah kepingan-kepingan Taurat ditangannya dan seraya digengamnya janggut Nabi Harun, bertanyakan kenapa jadinya sebegitu kaumnya.

Nabi Harun menjelaskan akan kelemahan dirinya dan setelah reda kemarahannya, Nabi Musa menyeru kembali umatnya yang tersesat kepada kebenaran, sedang Samiri dihambat keluar dengan sumpahan bahawa dia akan sentiasa dijauhi oleh insan lainnya, iaitu jika disentuh atau menyentuh insan lain, maka seseorang itu akan mendapat deman-deman panas dan ini siksaan didunia manakala siksaan diakhirat adalah api neraka yang menantinya.

Dari pengajaran kisah diatas, kaum Israel yang bersama dengan Nabi Musa, biarpun mereka telah begitu banyak melihat mukjizat Nabi Musa, bahkan melihat bagaimana laut merah terbelah, yang merupakan suatu tanda yang maha agung, namun kerana dijiwa mereka tertanam akan kebesaran mahluk, penghambaan kepada mahluk, mereka tidak melihat akan segala kebesaran Allah dan dengan itu mereka begitu mudah meninggalkan ajaran Nabi Musa akan keEsaan Allah dan kembali menyembah mahluk berhala anak lembu.

Dan kerana juga hati-hati mereka masih tertanam akan kebesaran dunia dan bila mereka meninggalkan bumi Mesir, segala harta-benda berupa emas-emas dibawa bersama dan dengan emas-emas ini juga kemudiannya mereka leburkan untuk dijadikan anak lembu yang disembah oleh mereka. Lalu Allah menguji kaum Nabi Musa yang hati mereka penuh kebesaran mahluk dan penghambaan kepada mahluk untuk kembali menjadi kaum-kaum yang benar-benar beriman.

http://cillah-mind.blogspot.com/2008/09/nabi-musa-dan-puasa-40-harinya.h

---

Apa itu Shalat Arba’in?

Arba’in atau arba’un dalam bahasa Arab berarti empat puluh. Yang dimaksud dengan shalat arba’in adalah melakukan shalat empat puluh waktu di Masjid Nabawi secara berturut-turut dan tidak ketinggalan takbiratul ihram bersama imam. Para jamaah haji meyakini bahwa amalan ini akan membuat mereka terbebas dari neraka dan kemunafikan. Karenanya jamaah haji Indonesia dan banyak negara lain diprogramkan untuk menginap di Madinah selama minimal 8 hari agar bisa menjalankan shalat arba’in.

“Barang siapa shalat di masjidku empatpuluh shalat tanpa ketinggalan sekalipun, dicatatkan baginya kebebasan dari neraka, keselamatan dari siksaan dan ia bebas dari kemunafikan.” (HR. Ahmad)

Dari Anas bin Malik, Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda: “Barang siapa yang shalat karena Allah empat puluh hari secara berjamaah tanpa ketinggalan takbir yang pertama, dicatatkan baginya dua kebebasan; kebebasan dari neraka dan kebebasan dari kemunafikan. (HR ar-Tirmidzi)

http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/menyorot-shalat-arbain-di-masjid-nabawi.html

---

Dasar ibadah :
1. Khusyuk
2. Ikhlas
3. Istiqomah

Iblis bisa dikalahkan dengan rasa ikhlas seorang hamba yang beribadah

Qs Shad : 82-83

"Iblis menjawab, "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka.

---

Setan bisa dikalahkan dengan jihad, shalat subuh di masjid adalah salah satu bentuk jihad

Qs An Nisa : 76

Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.

---

Shalat itu tujuannya untuk mengingat Allah

QS Thaha : 14

Tegakkan shalat untuk mengingat-Ku

---

Menandai betapa pentingnya shalat. Allah langsung memanggil Rasulullah untuk menghadap-Nya dalam peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Peristiwa yang menggemparkan masyarakat Qurays pada saat itu, dimana menurut logika mereka, tidak mungkin Rasulullah bepergian dari Masjidil Haram di Makah ke Masjidil Aqsa di Palestina, kemudian masih dinaikkan ke Shidrotil Muntaha dan kembali lagi dalam satu malam. Namun, ditengah kegemparan masyarakat Qurays akan peristiwa Isra’ dan Mi’raj, Rasulullah mampu menjelaskan dengan detail atas berbagai pertanyaan orang-orang Qurays atas izin Allah.

Menandai peristiwa besar tersebut, Allah memerintahkan ada Rasulnya agar melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari semalam. Perintah ini berlaku terhadap seluruh umat Rasulullah sepanjang zaman.
Perintah shalat ini, sebagaimana disebutkan dalam hadits Bukhari, awalnya sebanyak 50 kali sehari semalam. Saat Rasulullah melewati Nabi Musa, maka disarankan untuk meminta keringanan kepada Allah. Rasulpun kembali kepada Allah dan meminta keringanan. Allah mengabulkan permintaan Rasulullah dengan mengurangi lima kali menjadi 45 kali. Kemudian saat Rasulullah melewati kembali Nabi Musa, maka ia menyuruh Rasulullah agar kembali meminta keringanan. Rasulpun kembali meminta keringanan dan Allahpun mengabulkannya. Begitulah sampai akhimya, setelah berkali-kali, Rasulullah meminta keringanan, akhirnya Rasulullah menerima perintah Allah agar umatnya melaksanakan shalat fardhu sehari semalam sebanyak lima kali.
Lebih dari itu, Allah juga memerintahkan malaikat Jibril untuk membimbing Rasulullah mengerjakan shalat dan memberitahukan waktu-waktu datangnya shalat tersebut. Saat matahari condong (tergelincir), malaikat Jibril datang dan mengajak Rasulullah untuk menunaikan shalat Dhuhur. Saat waktu Ashar, malaikat Jibril kembali datang untuk mengajak shalat Ashar. Saat tiba waktu Magrib, malaikat Jibril kembali datang mengajak dan mengajari Rasulullah shalat. Begitu pula saat tiba waktu Isya dan Subuh, malaikat Jibril kembali datang mengajak dan mengajari Rasulullah shalat Isya dan Subuh.
Perintah shalat yang langsung datangnya dari Allah, menandakan betapa pentingnya shalat bagi umat Rasulullah. Dalam keadaan sakit dan perangpun shalat tetap menjadi kewajiban bagi orang yang telah baligh, kecuali bagi wanita yang haid dan nifas.

http://www.ensiklopedi-alquran.com/index.php/index/1282-bagaimana-perintah-shalat-diturunkan

---

Dari Huraits bin Qabishah, ia berkata : Saya sampai di Madinah. Ia berkata : "Wahai Allah mudahkanlah bagiku (mendapat) teman duduk yang baik. Lalu saya duduk kepada Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu Ia berkata : Saya berkata : "Saya berdo'a kepada Tuhan (Allah) Yang Maha Mulia dan Maha Besar -untuk memudahkan bagiku teman duduk yang baik, maka sampaikanlah kepadaKu hadits yang kamu dengar dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam Semoga Allah memberi manfaat kepadaku dengan itu". Ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : "Sesungguhnya sesuatu yang paling dulu dihisab pada hamba adalah shalatnya. Jika shalat itu baik maka ia telah menang dan sukses. Jika shalatnya rusak maka ia telah merugi". Hammam berkata : Saya tidak tahu, ini dari perkataan Qatadah atau riwayat. Jika dari fardhunya ada kekurangan-kekurangan, Allah berfirman : "Lihatlah, apakah hambaKu mempunyai shalat sunnat, maka fardhu yang kurang itu dapat disempurnakan. Kemudian demikian itu caranya dalam menghisab seluruh amalnya".(HR An Nasa'i)

---

Pentingnya berbaik sangka terhadap ketentuan Allah

Qs Al Baqarah : 216

"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut