28 Desember 2010

Pengajian Mahagoni Park Tanggal 23 Desember 2010

Event : Pengajian Mahagoni Park
Tanggal : 23 Desember 2010
Pembicara : Ustadzah Liyah
Tema: Kedudukan Ibu sebagai Madrasah di dalam keluarga

Segala hal yang dikehendaki Allah, pasti terjadi : Kun Faya Kun

Qs Ali Imran : 47

Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: Jadilah, lalu jadilah dia.

Qs Yasin : 82

Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: Jadilah! maka terjadilah ia.

Hadist tentang berbakti kepada ibu :

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah saw dan bertanya kepada beliau, “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berhak aku pergauli?” Beliau menjawab, “Ibumu! Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Rasul menjawab lagi, “Ibumu!” Ia balik bertanya, “Siapa lagi?” Rasul kembali menjawab, “Ibumu!” Ia kembali bertanya, “Lalu siapa lagi?” Beliau menjawab, “Bapakmu!”

Mengapa kita peduli dengan generasi penerus ? karena islam di masa depan, bergantung kepada generasi macam apa yang hidup pada masa itu :

Qs An Nisa : 9

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.

Segala ketakutan tersebut akan hilang jika kita menanamkan ketakwaan yang mantap kepada generasi kita

Solusinya :

1. Harta yang baik untuk membesarkan anak kita

2. Pendidikan yang baik : terutama ilmu agama

3. Perkataan yang baik : perkataan yang memberikan hikmah

Madrasah merupakan sebuah kata dalam bahasa Arab yang artinya sekolah. Asal katanya yaitu darasa (baca: darosa) yang artinya mengajar. Di Indonesia, madrasah dikhususkan sebagai sekolah (umum) yang kurikulumnya terdapat pelajaran-pelajaran tentang keislaman

Apabila kita berniat untuk mendidik anak sebagai generasi Rabbani, luruskan niat.

Hadist tentang keutamaan niat :

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.

Seorang ibu adalah pemimpin di dalam rumahnya, oleh karena itu, ibu bertanggung jawab atas pendidikan anak anaknya :

“Setiap kamu adalah pengembala dan setiap kamu akan diminta pertanggung jawabannya. Seorang pemimpin adalah pengembala bagi rakyatnya, maka ia akan ditanya tentang apa yang digembalakannya” (HR. Ahmad)

Cara menjadi ibu yang mampu menjadi madrasah bagi keluarganya :

1. Bertawakkal kepada Allah

Bekali diri dengan :

a. ilmu : agama yang bisa membuat kita semakin dekat dengan Allah, ilmu pendidikan anak secara islami

2. Mendekatkan diri kepada Allah

Aspek yang mempengaruhi antara lain :

a. lingkungan yang kondusif untuk perkembangan anak

b. sikap yang lemah lembut

Hadist yang berkaitan dengan sifat lembut :

Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “Ya ‘Aisyah!, Sesungguhnya Allah Ta’ala Maha Lembut dan DIA mencintai kelembutan dalam segala perkara”

c. pengasuhan anak secara bertahap : bahkan Al Quran pun diturunkan secara bertahap

d. Evaluasi : pantau dan nilai perkembangan anak

f. konsistensi : baik dalam perkataan maupun perbuatan kepada anak dan diri sendiri

Hargailah perkembangan anak, meskipun itu adalah hal hal yang kecil.

Hadist yang berkaitan :

Nabi Saw bersabda:” wahai abdullah, janganlah kamu menjadi seperti si fulan,ia bangun malam lalu meninggalkannya”.(HR. Bukhori-Muslim)Rosulullah di tanya amalan yang paling afdhol, beliau menjawab:”yang kontinyu meskipun sedikit”(HR.Bukhoridan Malik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut