02 Desember 2010

Majelis Reboan Masjid Alatief Pasaraya Blok M Tanggal 1 Desember 2010

Event : Majelis Reboan Masjid Alatief Pasaraya Blok M
Tanggal : 1 Desember 2010
Pembicara : Ustadz Zainal Muttaqien, Lc
Tema: Hijrah Dan Muhasabah

Hijrah berarti pindah atau migrasi dalam bahasa Indonesia. Hijrah merupakan suatu cara yang dilakukan oleh para nabi, untuk melepaskan diri dari alam kebatilan (kondisi dimana manusia tidak hidup dengan Kitab Allah).

Qs Yasin : 7

Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman.

Pengorbanan para sahabat Rasulullah

Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad saw juga memberikan pelajaran semangat pengorban-an. Hampir semua orang yang terlibaat dalam peristiwa Hijrah itu berkorban.

1. Misalnya sahabat Ali bin Abi Thalib, yaitu ketika beliau menyediakan dirinya untuk tidur di tempat tidur Nabi Muhammad saw, dengan resiko bisa saja ia dibunuh oleh orang-orang kafir Quraisy. Karena ketika itu Nabi saw sedang dicari-cari untuk dibunuh, kalau mereka orang kafir itu marah, dan yang ditemukan adalah Ali bin Abi Thalib, bisa saja Ali bin Abi Thalib yang dibunuh mereka. Tetapi atas perintah Allah subhanahu wata’ala Nabi Muhammad saw menyuruh Ali bin Abi Thalib, menjelang saat hendak berhijrah, menggantikan tidur di tempat tidur Nabi saw, menggunakan selimut Nabi saw, yang berwarna hijau yang berasal dari Hadrami.

Maka ada sebagian ahli Tafsir yang mengatakan bahwa Surat Al Baqarah ayat 207 :

Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.

Bahwa yang dimaksudkan orang yang bersedia mengorbankan dirinya karena mencari ridho Allah subhanahu wata’ala dalam ayat tersebut adalah Ali bin Abi Thalib.

Yang mengorbankan dirinya dengan menggantikan tidur di tempat tidur Nabi Saw yang sedang diancam hendak dibunuh.

Tetap memang Nabi Muhammad saw sempat mengatakan kepada Ali bin Abi Thalib : “Tidurlah engkau di tempat tidurku, tidak mungkin mereka mencelakakanmu”. Lalu Ali bin Abi Thalib tidur di tempat tidur Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam. Itulah semangat pengorbanan Ali bin Abi Thalib.

2. Pada waktu Nabi Muhammad saw bersama sahabat beliau Abubakar Siddiq r.a. bersem-bunyi di Gua Tsur, ketika beliau berdua hendak masuk ke dalam gua, tidak ada pohon akasia, tidak ada laba-laba yang membuat sarangnya dan tidak ada dua ekor burung merpati yang sedang mengerami telornya di jalan masuk gua itu. Ketika sudah di dalam gua, diriwayatkan bahwa Abubakar sempat menangis menahan sakit karena kakinya digigit ular. Lalu Nabi Muhammad saw berdo’a kepada Allah subhanahu wata’ala, lalu beliau mengoleskan ludah beliau di kaki Abubakar Siddiq bekas gigitan ular. Dengan idzin Allah subhanahu wata’ala sembuh dan hilang rasa sakitnya.

Kisah jiwa yang lemah, yang tidak memiliki kekuatan untuk memperbaiki diri, ada di dalam :

Qs Al Baqarah : 246-250

Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah". Nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang". Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari anak-anak kami?". Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim.

Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.

Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.

Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka dia adalah pengikutku." Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya." Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar."

Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdo'a: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir."

Ciri jiwa yang lemah :

1. Tuntutan untuk mencari harta melebihi tuntutan untuk mencari ilmu

Ilmulah yang membuat kita terhormat dimata manusia

Apabila kita memiliki keinginan dan ingin terkabul, lakukan :

a. shalat hajat

b. berdoa :

Laa ilaha illallah Adzimul Haliim Laa Ilaha Illallah robbul Arsyil Adziem Walhamdulillahi Rabbil 'aalamiin

Hadist yang berkaitan dengan Qs Al Baqarah : 246

Abu Zarr, ia berkata : " Aku bertanya" Hai Rasulullah, perbuatan apakah yang lebih utama ? Rasulullah bersabda : Iman kepada Allah dan berjihad dijalanNya - HR Bukhari Dan Muslim)

2. Hawa Nafsu diperturutkan

3. Keyakinan kita melemah kepada Allah

Allah tidak meninggalkan hambaNya meski kita sering meninggalkanNya

Allah menutup aib kita meski kita sering membuka aib orang lain

Allah memberi rezeki kita meski kita sering bermaksiat kepadaNya
Penyakit yang ada didalam hati manusia :

1. Taubat ketika didalam kesusahan, kumat (maksiat) ketika didalam kesenangan

2. Banyak bertanya tapi tidak merealisasikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut