09 Februari 2011

Pengajian Mahagoni Park (Akikah Hamal Lasmana Pramada) Tanggal 5 Februari 2011

Event : Pengajian Mahagoni Park (Akikah Hamal Lasmana Pramada)
Tanggal : 5 Februari 2011
Pembicara : Ustadzah Liyah
Tema: Perbedaan pola asuh anak laki laki dan perempuan

Hukum aqqiqah adalah sunah muakad

Akikah (Aqiqah) merupakan salah satu sunnah Rasulullah Saw. Ada beberapa hadits yang menyebutkan tentang anjuran melaksanakan akikah (Aqiqah), di antaranya.

Sulaiman ibn Amir adh-Dhaby ra berkata. Rasulullah Saw bersabda, "Anak yang baru lahir hendaknya diakikahi. Alirkanlah darah (sembelihan kambing) dan hilangkanlah kotoran serta penyakit yang menyertai anak tersebut (cukurlah rambutnya)." (Diriwayatkan oleh Bukhari, Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi)

Diriwayatkan bahwa Aisyah istri Rasulullah Saw berkata, Rasulullah Saw bersabda, "Untuk anak laki-laki sembelihlah dua ekor kambing dan untuk anak perempuan satu ekor saja."

Samurah ibn Jundab ra berkata Rasulullah Saw bersabda. "Setiap anak yang dilahirkan itu tergadai dengan akikahnya, yaitu seekor kambing yang disembelih untuknya pada hari ketujuh, lalu si anak diberi nama dan rambut kepalanya dicukur."

Pengertian tergadai, Ibnul Qayyim dalam kitabnya, Zad al-Maad menjelaskan. Bahwa Imam Ahmad berkata, Maknanya adalah bahwa anak yang baru lahir itu tertahan (terhalangi) untuk memberi syafaat kepada kedua orang tuanya

Hikmah Akikah :

1. ummat islam mengumumkan keturunan / nasab seorang anak

2. menysukuri nikmat diberi anak, berbagi rezeki

3. tradisi khusus muslim

4. diperintahkan sesuai syariat

5. anak bisa memberikan syafaat kepada orang tuanya

Pendidikan anak : hak untuk mendapatkan pendidikan antara anak laki laki dan perempuan adalah sama.

Bagimana membentuk jiwa anak ?

Seimbang antara pujian dan nasehat, ada reward ada punishment

Orang tua adalah sumber pendidikan yang utama bagi anak anaknya, anak laki laki cenderung berkaca kepada ayahnya, anak perempuan cenderung berkaca kepada ibunya

Caranya :

1. ciuman kepada anak : melahirkan ikatan yang kuat antara anak dan orang tua

Rasulullah SAW sering menggendong cucu-cucunya. “Dari Abu Qatadah berkata bahwa Rasulullah akan sholat berjama’ah sementara cucunya Umamah dari putrinya Zainab sedang menangis. Beliau lalu menggendong Umamah sambil sholat. Ketika beliau akan sujud, Beliau meletakkan Umamah dan jika berdiri ia akan digendong kembali.”

2. Bermain dan bercanda dengan anak.

3. memberikan hadiah, penghargaan

Rasululloh SAW, “Hendaknya kamu saling memberi hadiah. Sesungguhnya pemberian hadiah itu dapat melenyapkan kedengkian.” (HR. Tirmidzi dan dan Ahmad)

4. mengusap kepala anak

Disunnatkan memberi salam kepada anak-anak, karena hadits yang bersumber dari Anas Radhiallaahu ‘anhu menyebutkan: Bahwasanya ketika ia lewat di sekitar anak-anak ia memberi salam, dan ia mengatakan: “Demikianlah yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam”. (Muttafaq’alaih).

5. Menyambut anak dengan kehangatan

6. memberikan perhatian

7. menciptakan rasa aman dan nyaman

Bagaimana meluruskan dorongan seksual anak ?

tawazun = seimbang

Hal hal yang harus diperhatikan :

1. tentang anak anak masuk ke kamar orang tuanya

Qs An Nur : 58

Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig diantara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum shalat subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sesudah shalat Isya. (Itulah) tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebagian kamu (ada keperluan) kepada sebagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

---

2. Membiasakan diri menundukkan pandangan dan menjaga aurat

Qs An Nur : 30-31

Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.

Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

---

Qs Al Ahzab : 59

Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mumin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

---

3. Membiasakan wirid

Allah melihatku, Allah mendengarku, Allah bersamaku

4. Menjauhkan dari yang berbeda jenis kelamin : boleh bermain, namun tidak terlalu dekat

5. Mengajarkan mandi wajid dan sunah bagi anak yang mendekati baligh : anak laki laki dicontohkan oleh ayahnya, anak perempuan dicontohkan oleh ibunya

Ajarkan anak laki laki untuk mengkaji Qs Al Maidah

Ajarkan anak perempuan untuk mengkaji Qs An Nur

Bagaimana cara mendidik cara tidur anak ?

1. Pisahkan berdasarkan jenis kelamin

hadits, “Perintahkan anakmu shalat ketika berusia tujuh tahun, dan pukullah ia jika berusia sepuluh tahun, pisahkan tempat tidur mereka.” (Ahmad, Abu Daud, dan Hakim, yang mengatakan hadits ini shahih sesuai dengan persyaratan Imam Muslim)

2. Ajarkan posisi tidur Rasulullah

Adalah Nabi tidur dengan berbaring kekanan dan beliau meletakkan tangannya yang kanan dibawah pipinya yang kanan

Makruh tidur tengkurap

Abu dzar menuturkan :”Nabi pernah lewat melintasi aku, dikala itu aku sedang berbaring tengkurap. Maka nabi membangunkan aku dengan kakinya sambil bersabda:” Wahai Abu Dzar, sesungguhnya berbaring seperti ini (tengkurap) adalah cara berbaringnya penghuni neraka”.(H.R. Ibnu Majah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut