28 Februari 2011

Ta'lim Uje Tanggal 28 Februari 2011

Event : Ta'lim Uje
Tanggal : 28 Februari 2011
Pembicara : Dr H Andian Parlindungan, MA
Tema : 1 Kebaikan 1 juta kemuliaan


Sabda Rasulullah (saw) : "Sesungguhnya Allah lebih suka menerima tobat hamba-Nya melebihi dari kesenangan seseorang yang menemukan kembali ontanya yang hilang di tengah hutan." (H.R. Bukhori dan Muslim)

Tahapan prioritas ketaatan :

1. Kepada Allah

2. Kepada Rasulullah

3. Kepada Orangtua

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata, “Seorang lelaki pernah mendatangi Rasulullah, lalu dia berkata, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu.’ Lelaki itu bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu.’ Lelaki itu bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu.’ Lelaki itu bertanya (lagi), ‘Kemudian siapa lagi?’ Lelaki itu menjawab, ‘Bapakmu.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

---

Qs Al Bayyinah : 5

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.

---

Agama yang lurus :

1. Mendirikan shalat

2. zakat

---

Ibadah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah

Ibadah itu tidak ada batasan

Jangan terlalu Ge Er dengan menganggap bahwa semua ibadah kita diterima Allah

Tingkatan (maqom) orang tertinggi adalah kecintaannya kepada Allah

---

Keutamaan taubat :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Saya mendengar Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda : "Sesungguhnya seorang hamba melakukan dosa - barangkali beliau bersabda : "Ia berdosa dengan suatu dosa, ia berkata : "Wahai Tuhanku saya berdosa dengan suatu dosa", dan barangkali ia berkata : "Saya melakukan (dosa), maka ampunilah saya". Tuhannya berfirman : "Apakah hambaKu mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menuntutnya ?" Aku mengampuni hambaKu". Kemudian diam selama yang dikehendaki Allah. Kemudian ia melakukan dosa atau beliau bersabda : "Ia berdosa" Ia berkata : Wahai Tuhanku, saya berdosa atau saya melakukan (dosa) lain, maka ampunilah saya". Tuhan berfirman : "Apakah hambaKu mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menuntutnya ? Aku mengampuni hambaKu". Kemudian diam selama yang dikehendaki Al*lah. Kemudian ia berdosa dengan suatu dosa dan barangkali beliau bersabda : "Ia melakukan dosa, lalu berkata : "Saya berdosa yang lain maka ampunilah saya". Dia berfirman : "Apakah hambaKu mengetahui ? Aku mengampuni hambaKu tiga kali, maka hendaklah ia melakukan apa yang dikehendakinva". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).

---

Sesungguhnya aku (Rasulullah) bertaubat dalam sehari sebanyak 100 kali” (Hadis Riwayat Muslim)

---

Keutamaan sedekah :

Qs Al Baqarah : 261

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah1 adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.

---

Qs Al Qadr : 3

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

---

Keutamaan Shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi :

Dari Ibnu Az-Zubair radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Shalat di masjidku ini adalah lebih afdhal daripada seribu shalat di masjid lainny, kecuali masjidil haram. Dan shalat di masjidil haram adalah lebih afdhal daripada shalat di masjidku ini dengan seratus kali. - Diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam Musnad-nya dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban.

---

Kautamaan Umroh :

"Umrah di bulan Romadhan sebanding dengan haji atau haji bersamaku." (HR: Bukhari dan Muslim)

Antara umroh yang pertama dengan umroh kedua (terdapat) penghapusan dosa-dosa (yang dilakukan antara keduanya) dan haji mabrur tiada pahala kecuali surga. (HR. Bukhari)

---

Keutamaan shalat di masjid :

Jika sebelumnya kita telah berwudhu maka setiap langkah kita menuju ke masjid derajat kita akan dinaikkan 1 derajat serta diampuni 1 dosa (HR Muslim)

---

Keutamaan Qs Al A'la : 1-5

Sucikanlah nama Rabbmu Yang Paling Tinggi,

yang menciptakan,dan menyempurnakan (penciptaan-Nya).

dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.

dan yang menumbuhkan rumput-rumputan.

lalu dijadikan-Nya rumput-rumputan itu kering kehitam-hitaman.

---

Diriwayatkan dari Ibnu Jarir bahwa Abdullah bin Mas'ud Ra membacakan nama kepada para sahabatnya :

1. Sucikanlah nama Rabbmu Yang Paling Tinggi,
Al-A'laa: 2
2. yang menciptakan,dan menyempurnakan (penciptaan-Nya).
Al-A'laa: 3
3. dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.
Al-A'laa: 4
4. dan yang menumbuhkan rumput-rumputan.
Al-A'laa: 5
5. lalu dijadikan-Nya rumput-rumputan itu kering kehitam-hitaman.
Al-A'laa: 6
6. Kami akan membacakan (Al-Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa,
Al-A'laa: 7
7. kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi,
Al-A'laa: 8
8. Dan Kami akan memberimu taufik kepada jalan yang mudah,
Al-A'laa: 9
9. oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat,
Al-A'laa: 10
10. orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran,
Al-A'laa: 11
11. orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya.
Al-A'laa: 12
12. (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka).
Al-A'laa: 13
13. Kemudian dia tidak mati dialamnya dan tidak (pula) hidup.
Al-A'laa: 14
14. Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),
Al-A'laa: 15
15. dan dia ingat nama Rabbnya, lalu dia shalat.
Al-A'laa: 16
16. Tetapi kamu (orang-orang) kafir memilih kehidupan dunia.

Dia berhenti sejenak dan menghadap ke arah sahabatnya seraya berkata : " Kita telah memprioritaskan diri kita kepada dunia ketimbang akhirat. Para sahabat terdiam, kemudian Abdullah melanjutkan kata katanya : Kita telah memprioritaskan diri kita kepada dunia, kita curahkan perhatian kita kepada dunia, kita curahkan perhatian kita kepada keindahannya, wanita wanitanya, makanan dan minuman yang ada didalamnya. Namun kita (lupa) dan kita kesampingkan kehidupan akhirat lalu kita pilih kehidupan dunia yang fana ini kemudian kita tinggalkan kehidupan akhirat (yang kekal dan abadi) (HR Al Baihaqi)

---

Manusia adalah makhluk bumi dan langit, jasadnya untuk kehidupan bumi, bagian dari dalam diri kita untuk kehidupan langit.

---

Dari Abu Hurairah r.a. pula dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Jikalau Allah Ta'ala itu mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil Jibril untuk memberitahukan bahwa Allah mencintai si Fulan, maka cintailah olehmu -hai Jibril- si Fulan itu. Jibril lalu mencintainya, kemudian ia mengundang kepada seluruh penghuni langit memberitahukan bahwa Allah mencintai si Fulan, maka cintailah olehmu semua -hai penghuni-penghuni langit- si Fulan itu. Para penghuni langitpun lalu mencintainya. Setelah itu diletakkanlah penerimaan baginya -yang dimaksudkan ialah kecintaan padanya- di kalangan penghuni bumi." (Muttafaq 'alaih) Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala apabila mencintai seorang hamba, lalu memanggil Jibril kemudian berfirman: "Sesungguhnya Saya mencintai si Fulan, maka cintailah ia." Jibril lalu mencintainya. Seterusnya Jibril memanggil pada seluruh penghuni langit lalu berkata: "Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah olehmu semua si Fulan itu." Orang itupun lalu dicintai oleh para penghuni langit. Selanjutnya diletakkanlah penerimaan -kecintaan- itu baginya dalam hati para penghuni bumi. Dan jikalau Allah membenci seorang hamba, maka dipanggillah Jibril lalu berfirman: "Sesungguhnya Saya membenci si Fulan itu, maka bencilah engkau padanya." Jibril lalu membencinya, kemudian ia memanggil semua penghuni langit sambil berkata: "Sesungguhnya Allah membenci si Fulan, maka bencilah engkau semua padanya." Selanjutnya diletakkanlah rasa kebencian itu dalam hati para penghuni bumi."

---

Man Jadda wa jadda : siapa punya obsesi, dia menemukan solusi

---

Qs Al Jumu'ah : 2-5

Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan aya-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.

dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang bersar.

Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.

---

Ciri ciri taqwa :

Qs Ali Imran 102-105

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nimat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nimat Allah orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung.

Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,

---

Qs Ali Imran : 133-135

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa,

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengatahui.
---

Keuntungan bertaqwa :

Qs At Thalaq : 2-5

... Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.

Dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

...Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.

Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu; dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya.

---

Qs Al Hadid : 20-21

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.

Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Rabbmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.

---

Puncak kebahagiaan adalah bisa menatap wajah Allah

Qs Al Kahfi :110

Katakanlah: Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: Bahwa sesungguhnya Ilah kamu itu adalah Ilah Yang Esa. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Rabb-nya

---

Semoga kita bisa meniru sikap Nabi Muhammad Shiddiq [jujur], Amanah [terpercaya], Fathonah [cerdas], dan Tabligh [mencerdaskan]

---

Jadikan kekayaan kita untuk makin mendekatkan diri kepada Allah

---

Semangat meramaikan taman taman surga :

Dari Anas bin Malik r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “jika kalian melewati taman-taman surga maka singgahlah dengan senang.” Para sahabat bertanya, “Apakah taman-taman surga itu?” Beliau menjawab, “Halaqah-halaqah dzikir.” (HR. at-Tirmidzi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut