05 Agustus 2012

Kuliah Ahad Dhuha Masjid Raya Bani Umar Tema : Kesaksian dari Gaza

Event : Kuliah Ahad Dhuha Masjid Raya Bani Umar
Tema : Kesaksian dari Gaza
Tanggal : 5 Agustus 2012
Pembicara : Drg. Saadu S Sm Khalaf (Tokoh Pemuda Palestina), Noor MA Khalaf (Tokoh Pemudi Palestina) dan Ustadzah Nurjannah Hulwani, MA

Sisi lain dari keteladanan Gaza, banyak sekali jumlah penduduk Gaza yang cacat akibat serangan Israel. Ini adalah salah satu contoh ungkapan perasaan dari salah satu penderita cacat: "Aku bersyukur kepada Allah yang telah lebih dulu mengambil sebagian tubuhku (kaki), semoga bagian-bagian itu lebih dulu sampai ke Jannah (Syurga). Meski kami sudah tak sempurna (cacat), jangan dikira kami menyerah, kami tetap bertahan, tetap melawan hingga kemerdekaan Gaza Palestina terwujud".

Yang banyak orang tahu, padang pasir sulit ditumbuhi tanaman, Tapi disini, saya melihat tanaman sayur dan buah tumbuh subur. Yang mereka tanam semuanya berkualitas. Ustadzah Nurjannah Hulwani, MA mengunjungi Menteri Pertanian Palestina, dia bilang, "Kalian tahu kapan tumbuhan disini tumbuh subur di bumi yang gersang ? sejak di blokade 2006, Karena tanah-tanah kami disirami darah-darah syuhada". "Mereka bisa menghancurkan infrastruktur kami tapi tidak akan pernah bisa menghancurkan keinginan kami untuk mempertahankan tanah air kami tanah para ambiya"

Kisah nyata selama di Gaza : Namanya Ibu Fathiyah Ghotos usia 57 tahun dari Gaza, ibu rumah tangga sekarang hafizdoh, beliau buta huruf dan mulai menghafal di usia 50 tahun, metode menghafal dengan talaqqi setiap hari 2 jam dan dilakukan selama 6 kali setiap pekan.

Melihat keberhasilan Gaza sebagai wilayah yang terbesar dan tertinggi di dunia jumlah huffazhnya, 50 ribu orang, ada dua rahasianya :

1.Keteladan pimpinan dan pejabat negara PM Ismail Haneyah Hafizh dan dapat sanad, Mendiknas dan semua hafizh dan ikut serta mukhoyyam tahfizh. Ada political will

2.Ada lembaga khusus yang fokus ngurus tahfizh Qur'an profesional didukung penuh negara. Masyarakat antusias bahkan antri daftar. Lembaga ini punya cabang disetiap provinsi, bahkan sekarang bidang perempuannya sudah indipeden jadi lembaga tahfizh Al-Qur'an tidak perlu lagi guru tahfizh laki-laki (masih oleh-oleh dari Gaza)

---

Belajar sikap menanam kebaikan dan optimis

Rasulullah Saw, bersabda: “Jika hari kiamat datang, sementara ditangan salah seorang di antara kamu adalah benih (biji), bila ia sempat menanamnya sebelum terjadi kiamat itu, maka hendaklah ia menanamnya.”(HR Ahmad).

---

Tentara Mesir itu hampir sebagian, saya melihatnya sebagai hasil didikan daripada Israel. Ketika kita ke sana itu, kita merasakan apa yang dirasakan oleh teman-teman yang ada di kapal itu. Saya melihatnya bahwa Israel ini sudah melakukan di luar nalar dan tidak rasional, tidak lagi memikirkan kemanusiaan karena sekali lagi, tujuan utama adalah, dia tidak ingin rencana-rencana untuk memblokade Gaza itu terhalangi atau kebiadaban yang mereka lakukan di Gaza itu jangan sampai diketahui oleh dunia luar, cukup dunia luar itu diinformasikan segala sesuatu sesuai dengan keinginan Israel bukan kenyataan yang ada.

Israel tidak mau kecolongan yang kedua kali karena pada saat kita berangkat ke sana kita, 14 orang, menggunakan jalur darat sementara Viva Palestine yang dikoordinasi oleh 16 negara itu berhasil masuk selama mereka bertahan 30 hari dan setelah melakukan demonstrasi dan pertumpahan darah lalu berhasil. Dari situlah kemudian Israel marah besar, dia membuat sesuatu yang disebut dengan Tembok Pullatzi, tembok baja. Peristiwa ini, Israel berharap tidak terulang kembali, maka dia lebih siap siaga dibanding sebelumnya dan kelihatan sekali ketakutan yang luar biasa sampai melanggar, menjemput orang-orang yang ada di kapal itu untuk ditembaki. Karena merasa kecolongan saat kita berangkat pada awal 2010.

Umat Islam sedunia dan kita harus terus-menerus melakukan menerobos Gaza agar bisa langsung memberikan bantuan moril dan materil. Jadi, tidak ada kata henti kita, kalau perlu, kita tingkatkan kembali semangat kita untuk ke sana.

Untuk menghadapi Israel laknatullah, tidak ada cara lain kecuali dengan cara melawan dan menghadapi mereka tanpa harus ada kompromi karena kompromi itu hanyalah dibuat-buat mereka.

Peristiwa ini merupakan peringatan bagi umat Islam, khususnya yang di Indonesia, dari seluruh ormas untuk bersatu padu, khususnya umat Islam yang ada di Indonesia, tidak hanya sebatas untuk sosialisasi tapi juga ada gerakan nyata bagaimana bisa memberikan kontribusi untuk perjuangan Palestina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut