08 Agustus 2012

Pengajian Square Kerudung Tema : Kaji Seni Di Bulan Suci

Event : Pengajian Square Kerudung
Tema : Kaji Seni Di Bulan Suci
Tanggal : 8 Agustus 2012
Pembicara : Ustadz Ahmad Bagir Ghozali

QS Al A'raf : 203-205

Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al quran kepada mereka, mereka berkata: `Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?` Katakanlah: `Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al quran ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang beriman

Dan apabila dibacakan Al quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat

Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai

---

Keimanan adalah fondasi bagi keselamatan hidup seseorang

QS Ibrahim : 24-26

Tidakkah kamu kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,

pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Rabbnya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.

Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.

---

Allah mengirim dua malaikatNya untuk perempuan ini.

Seorang muslimah yang tinggal di inggris, suatu malam keluar menuju rumah seorang sahabat wanitanya, Azimah, untuk melajar AL-Qur’an dan berdiskusi soal agama. Sesuatu yang sering dilakukannya. Tapi malam itu, karena asiknya berdiskusi, mereka lupa waktu. Hingga akhirnya mereka disadarkan oleh dentangan jam dinding yang menunjukkan bahwa waktu telah lewat tengah malam.

Saat itu, muslimah tersebut baru tersadar kalau ia sudah lerlambat pulang, padahal rumahnya berjarak cukup jauh. Sahabatnya memberi saran untuk naik kereta api saja agar perjalanan lebih cepat. Di jam-jam lewat tengah malam khususnya di tempat-tempat seperti stasiun, bukanlah waktu dan tempat yang menyenangkan untuk dilalui. Dengan segala daya ia berusaha menenangkan diri. Ia berucap pada diri sendiri, ”Tenanglah tidak ada apa-apa.”

Dia memilih kereta karena ingin segara tiba dirumah, namun ketika berada di sebuah stasiun bawah tanah, ia teringat bahwa peristiwa pembunuhan yang diberitakan beberapa waktu sebelumnya, terjadi di stasiun itu.

Beberapa saat setelah lewat tengah malam, dia masuk di ruang tunggu stasiun. Di sana dia tidak menemukan siapapun kecuali seorang laki-laki yang berperawakan tegap dan bertampang cukup menyeramkan. Rasa takut menyerkapnya karena hanya mereka berdua. Saat itulah, ketika berusaha mengumpulkan sisa-sisa keberaniannya, ia menghadirkan hafalan Al-Quran untuk dilafazkannya. Sembari terus membaca, ia bolak balik berjalan di belakang laki-laki itu, hingga kemudian ia menaiki kereta dan sampai di rumahnya dengan selamat.

Hari berikutnya, sebuah berita pembunuhan mengejutkannya. Di sebuah koran, ia membaca satu berita pembunuhan terhadap seorang perempuan di stasiun yang sama, lima belas menit setelah ia berlalu dari tempat itu, dan si pelaku pun sudah tertangkap.

Dia berangkat ke kantor kepolisian dan menceritakan bahwa ia berada di lokasi tersebut lima belas menit sebelum kejadian, Karena penasaran, ia meminta kepada polisi untuk di perlihatkan si pelaku yang tertangkap. Dan betapa terkejutnya ia saat mengetahui bahwa lelaki itulah yang ada bersamanya di stasiun itu.

Dengan sedikit keberanian, ia coba bertanya kepada lelaki itu, “Anda ingat pada Saya?”
“Apakah saya mengenalmu?” tukas lelaki itu.
“Saya perempuan yg bersama anda sebelum kejadian,” kata si Muslimah mengingatkan.
“oh ia, saya ingat, ” kata si pelaku.
Perempuan itu kembali bertanya, ”kenapa anda memilih membunuh perempuan itu, kenapa bukan saya?”
Tanpa ia duga, lelaki itu menjawab, ”Bagaimana saya akan membunuh anda, sementara di belakang anda ada dua lelaki kekar?”

Subhanallah. Perempuan itu ternyata dijaga oleh dua orang malaikat, yang dikirim Allah untuknya. Itu karena ia terus membaca Al-Quran dalam keadaan ia merasa tak berdaya, dan tak ada yang bisa dimintai pertolongan kecuali Allah dengan melafazkan firman-firman-Nya.

---

Dari Abu Hurairah z berkata, Rasulullah n telah bersabda: “Tidaklah setiap anak yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orangtuanyalah yang akan menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Seperti hewan melahirkan anaknya yang sempurna, apakah kalian melihat darinya buntung (pada telinga)?” - Hadits diriwayatkan oleh Al-Imam Malik

---

Tingkatan dan Jenis Hadits

1. Hadits Shohih (Sah/benar/sehat)

2. Hadits Hasan (Bagus/Baik)

3. Hadits Dho’if (Lemah)

4. Hadits Marfu’ (Semua sanadnya bersandar kepada Rasulullah Saw)

5. Hadits Mushahhaf (Kesalahan terjadi pada catatan / bacaannya)

6. Hadits Muttasil (Sanadnya bersambung sampai kepada Rasulullah Saw)

7. Hadits Mauquf (Sanadnya boleh jadi bersambung, boleh jadi terputus)

8. Hadits Mun-qoti’ (Dho’if, karena terputus sanadnya)

9. Hadits Mursal (Dho’if dan Mardud)

10. Hadits Mu’allal (Terselubung cacatnya / merusak keshohihan Hadits)

11. Hadits Ghorib (Yang menyendiri)

12. Hadits Masyhur (Nyata)

13. Hadits Mudallas (Gelap / Menyembunyikan cacat dalam sanad)

14. Hadits Mutawatir (Berturut Sanadnya)

15. Hadits Syadz (Bertentangan)

16. Hadits Mudraj (Ada tambahan, yang bukan bagian dari Hadits)

17. Hadits Maqlub (Dho’if. Karena ada pergantian lafaz)

18. Hadits Mudhtorib (Rusak susunan)

19. Hadits Mu’adhal (Menggugurkan dua Perawi aslinya)(Hukumnya Dho’if)

20. Hadits Matruk (Dho’if yang paling buruk. Perawinya tertuduh Pendusta)

21. Hadits Maudhu’ (Palsu. Kebohongan yang diciptakan dan disandarkan kepada Rasul Saw)

22. Hadits Munkar (Cacat dan Palsu perawinya kedapatan berbuat Fasiq)

---

“Dari Abdullah dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: “Wanita adalah aurat, maka jika ia keluar ia diiringi oleh setan.” (HR. Tirmidzi)

---

Musik dalam islam ada beberapa pendapat :

1. Wajib

2. Haram

Dari Abu ‘Aamir Al-Asy’ariy, ia mendengar Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Akan ada di kalangan umatku suatu kaum yang menghalalkan zina, sutera, khamr, alat musik (al-ma’aazif)”

---

3. Sunat

4. Makruh

5. Mubah

---

Musik tidak terkekang di dalam bahasa

Musik tidak terkekang di dalam suatu negara

Musik tidak dikekang dengan alat musik

---

Hadist Rasulullah :

1. Hadits qauli (perkataan)

Contoh hadits qauli (perkataan):

Dari Umar bin Khaththab radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata: Aku mendengan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya amalan itu tergantung dari niatnya dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan niatnya, barangsiapa yang hijrahnya untuk mendapatkan dunia yang ingin dicapainya atau untuk wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya sesuai dengan apa yang ia niatkan.”

---

2. Hadits fi'li (perbuatan)

Contoh hadits fi’li (perbuatan): Dari Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallaahu anhuma, ia berkata: “Dahulu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam apabila bangun malam untuk shalat, menggosok giginya dengan siwak.”

---

3. Hadits taqriri (persetujuan)

Contoh hadits taqriri (persetujuan): Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhuma berkata: “Bibiku Ummu Hufaid pernah memberikan hadiah kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam berupa mentega, keju dan daging dhabb (sejenis biawak). Beliau makan keju dan menteganya, dan beliau meninggalkan daging biawak karena merasa jijik, kemudian makanan yang dihidangkan kepada Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam dimakan (oleh para shahabat). Jika (dhabb itu) haram, niscaya kami tidak akan makan hidangan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam.”

---

4. Hadits washfi (sifat lahiriah)

Contoh hadits washfi (sifat lahiriah): Dari Abi Ishaq, berkata: “Aku mendengar Al-Bara’ radhiyallaahu ‘anhu mengatakan: ‘Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling baik (tampan) wajahnya, paling bagus postur tubuhnya, tidak tinggi jangkung dan tidak terlalu pendek.’”

---

5. Hadits washfi (sifat batiniah/akhlaq/perilaku)

Contoh hadits washfi (sifat batiniah/akhlaq/perilaku): Dari Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu, berkata: “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling baik akhlaqnya.”

---

Dari Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu juga, ia berkata: “Aku mengabdi kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam selama sembilan tahun, sekalipun aku tidak pernah mendengar (mengetahui) beliau mengatakan kepadaku: ‘Kenapa kamu melakukan seperti ini dan seperti itu?’ Beliau juga tidak pernah mencelaku sedikitpun.”

---

Tidak ada yang diciptakan Allah sia sia

Qs Ali Imran : 191

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

---

Keutamaan niat didalam segala aktivitas

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.

---

Ada prinsip pertimbangan manfaat dan mudarat (keburukan) dari suatu keputusan; prinsip mendahulukan menghindari keburukan; prinsip bahwa manfaat yang amat besar dapat mengatasi keburukan-keburukan inheren yang lebih kecil; prinsip darurat (sesuatu yang dalam keadaan normal tak diperbolehkan, tapi dalam keadaan darurat diperbolehkan); prinsip maslahah atau kesejahteraan publik; dsb

---

Dalam rangkaian metode pembersihan hati, para sufi menetapkan dengan tiga tahap :

1. Takhalli

Takhalli, sebagai tahap pertama dalam mengurus hati, adalah membersihkan hati dari keterikatan pada dunia. Hati, sebagai langkah pertama, harus dikosongkan. Ia disyaratkan terbebas dari kecintaan terhadap dunia, anak, istri, harta dan segala keinginan duniawi.

2. Tahalli

Tahalli, sebagai tahap kedua berikutnya, adalah upaya pengisian hati yang telah dikosongkan dengan isi yang lain, yaitu Allah (swt). Pada tahap ini, hati harus selalu disibukkan dengan dzikir dan mengingat Allah. Dengan mengingat Allah, melepas selain-Nya, akan mendatangkan kedamaian. Tidak ada yang ditakutkan selain lepasnya Allah dari dalam hatinya

3. Tajalli.

sebagai tahap ketiga adalah Tajalli. Yaitu, tahapan dimana kebahagian sejati telah datang. Ia lenyap dalam wilayah Jalla Jalaluh, Allah subhanahu wata'ala. Ia lebur bersama Allah dalam kenikmatan yang tidak bisa dilukiskan. Ia bahagia dalam keridhoan-Nya.

---

Keutamaan Iman, Islam, Ihsan

Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata: “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia berkata: “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat Muslim)

---

Allah itu dekat dengan kita

Qs Al Quran : 186

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran

---

Tanyakan pada hati

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Wabishoh, “Wahai Wabishoh, bertanyalah kepada hatimu, bertanyalah kepada jiwamu- Nabi katakan sebanyak tiga kali-. Kebaikan adalah apa yang hati merasa tenteram melakukannya. Sedangkan dosa adalah apa yang menyebabkan hati bimbang dan cemas meski banyak orang mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kebaikan” (HR Ahmad)

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut