07 Agustus 2012

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tema : Rahasia Al Quran dan 10 hari terakhir Ramadhan

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tema : Rahasia Al Quran dan 10 hari terakhir Ramadhan
Tanggal : 7 Agustus 2012
Pembicara : DR. Ahmad Shodiq, MA

Mukjizat para Nabi akan hilang ketika Nabi tersebut meninggal dunia, kita mengenal mukjizat itu semua sebagai sejarah, kecuali mukjizat Nabi Muhammad, Saw berupa Al Quran, karena mukjizat tersebut masih kita lihat dan gunakan sampai saat ini

---

Tongkat Nabi Musa

Tongkat itu memang hanya Tongkat biasa, yang luar Biasa itu Allah Karena tongkat itu menjadi luar biasa karena izin Allah

Kisah terbelahnya Laut merah dilakukan Nabi Musa atas perintah Allah ketika dikejar oleh Fir'aun merupakan akhir dari kejayaan Fir'aun pada masa itu. Alat yang dipergunakan Nabi Musa untuk membelah laut itu berupa tongkat.

Nabi Musa melempar tongkat nya yang telah berubah menjadi ular yang sangat besar lagi lincah.

---

Unta yang dikeluarkan dari batu

Nabi Sholeh telah diberikan mukjizat yaitu seekor unta betina yang dikeluarkan dari celah batu dengan izin Allah yakni bagi menunjukkan kebesaran Allah kepada kaum Tsamud. Malangnya kaum Tsamud masih mengingkari ajaran Shaleh, mereka membunuh unta betina tersebut. Akhirnya kaum Tsamud dibalas dengan azab yang amat dahsyat yaitu dengan satu tempikan dari Malaikat Jibril yang menyebabkan tubuh mereka hancur berai.

---

Jari Rasulullah Muhammad mengeluarkan air

Suatu malam, menjelang waktu subuh, Rasulullah Saw bermaksud untuk wudhu. “Apakah ada air untuk wudhu?” beliau bertanya kepada para sahabatnya. Ternyata tak ada seorang pun yang memiliki air. Yang ada hanyalah kantong kulit yang dibawahnya masih tersisa tetesan-tetesan air. Kantong itu pun dibawa ke hadapan Rasulullah. Beliau lalu memasukkan jari jemarinya yang mulia ke dalam kantong itu. Ketika Rasulullah mengeluarkan tangannya, terpancarlah dengan deras air dari sela-sela jarinya.Para sahabat lalu segera berwudhu dengan air suci itu. Abdullah bin Mas’ud bahkan meminum air itu.

---

Buku : Balitapun hafal Al Quran

Jadilah Penjaga Wahyu

Saat Anda mendengar atau membaca kisah balita sudah hafal Al-Qur’an secara sempurna, atau seorang lansia umur 70-an baru memulai menghafal Al-Qur’an dan akhirnya berhasil, mungkin Anda akan terkesiap dan bertanya-tanya, mana mungkin?

Mengapa tidak, jika seseorang memiliki tekad kuat dan mau bersungguh-sungguh, Allah pasti akan memudahkan jalannya menjadi seorang hafizh. Bukankah Dia juga telah berjanji kalau Al-Qur’an itu mudah?

Buku Balita Pun Hafal Al-Qur’an membuktikan hal itu. Lantas, bagaimana dengan Anda! Kisah-kisah inspiratif yang disajikan dalam buku ini akan membangkitkan gairah Anda dalam mempelajari Al-Qur’an dan menghafalkannya. Anda akan disuguhi beberapa hal, antara lain :

1. bagaimana anak belia berhasil dicetak menjadi hafizhul qur’an?

2. bagaimana kisah keberhasilan para kakek dan nenek menjadi hafizhul qur’an?

3. keajaiban apa yang terjadi pada para hafizhul qur’an?

4. keutamaan apa yang dimiliki oleh para hafizhul qur’an?

---

Allah yang menjamin kemurnian Al Quran

Qs Al An'am : 115

Telah sempurnalah kalimat Rabbmu (Al-Quran), sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah-robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

---

Belajar Al Quran itu mudah

QS Ad Dhukhan : 58

Sesungguhnya Kami mudahkan Al-Quran itu dengan bahasamu supaya mereka mendapat pelajaran.

---

Aisyah Ra menggambarkan bahwa akhlaq Rasulullah bagaikan Al Quran yang berjalan.

---

Banyak ayat di dalam al Quran yang menjelaskan secara garis besarnya saja, sedangkan penjabarannya dijelaskan di dalam hadist, contoh mengenai pelaksanaan shalat

Qs Al Isra : 78

Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).

---

Ayat yang pertama turun di dalam Al Quran

Qs Al Alaq : 1-5

Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan,

Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah.

Bacalah, dan Rabbmulah Yang Paling Pemurah,

Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.

Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

---

Ayat yang terakhir turun di dalam Al Quran

QS Al Maidah : 3

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu.”

---

Tidak semua hal yang logis itu benar

---

Sifat-sifat Allah yang wajib kita imani ada 20, diantaranya:

1. Wujud
Sifat Allah yang pertama yaitu Wujud. Wujud artinya ada.

2. Qidam
Qidam berarti dahulu atau awal.

3. Baqa’
Sifat Allah Baqa’ yaitu kekal.

4. Mukhalafatu lil hawadits
Sifat Allah ini artinya adalah Allah berbeda dengan ciptaanNya.

5. Qiyamuhu binafsihi
Sifat Allah selanjutnya yaitu Qiyamuhu binafsihi, yang artinya Allah berdiri sendiri.

6. Wahdaniyyah
Sifat Allah Wahdaniyyah yaitu esa atau tunggal.

7. Qudrat
Qudrat adalah berkuasa.

8. Iradat
Iradat berarti berkehendak.

9. Ilmu
Ilmu artinya mengetahui.

10. Hayat
Sifat Allah Hayat atau Hidup.

11. Sam’un
Sifat Allah Sam’un atau mendengar.

12. Basar
Basar artinya melihat.

13. Kalam
Kalam artinya berfirman.

14. Qadirun
Sifat Allah ini berarti Allah adalah Dzat yang Maha Berkuasa.

15. Muridun
Allah memiliki sifat Muridun, yaitu sebagai Dzat Yang Maha Berkehendak.

16. ‘Alimun
Sifat Allah ‘Alimun, yaitu Dzat Yang Maha Mengetahui.

17. Hayyun
Allah adalah Dzat Yang Hidup

18. Sami’un
Allah adalah Dzat Yang Maha Mendengar.

19. Basirun
Allah adalah Dzat Yang Maha Melihat.

20. Mutakallimun
Sifat Allah ini berarti Yang Berbicara.

---

Al-Ghazali berpandangan bahawa iman yang sempurna adalah menyucikan hati daripada sifat keji dan menanamkan segala sifat terpuji. Hati yang bersih akan melahirkan perlakuan yang baik dan selamat pada landasan yang betul dalam amalan agama.

---

Allah menurunkan al-Quran sekaligus daru Lauh Mahfudz ke baitul izzah (rumah kemuliaan) di langit dunia kemudian Allah menurunkannya secara berangsur-angsur sesuai dengan berbagai peristiwa selama 23 tahun kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.

---

Pengetahuan manusia itu terbatas

Qs Isra : 85

Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: Roh itu termasuk urusan Rabb-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.

---

Hari kematian kita merupakan masa panen. Itulah hari dimana kita akan menuai apa yang telah kita tanam. Ketika kita tidak lagi melihat dunia ini, kita akan melihat kehidupan selanjutnya dan di hadapan kita, akan dijumpai ladang yang telah kita olah dengan keras (atau kita abaikan) di sepanjang kehidupan kita.

---

Persiapkan amal sholeh sebagai bekal agar bertemu dengan Allah

QS Al Kahf‎: 110

Katakanlah: Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: Bahwa sesungguhnya Ilah kamu itu adalah Ilah Yang Esa. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Rabb-nya.

---

Diriwayatkan bahwa suatu ketika Ibrahim As, sahabat Allah, bertanya kepada Malaikat Maut, “Dapatkah engkau memperlihatkan rupamu ketika mencabut nyawa manusia yang gemar melakukan perbuatan jahat?” Malaikat menjawab, “Engkau tidak akan sanggup.” “Aku pasti sanggup,” jawab beliau. “Baiklah,” kata sang Malaikat. “Berpalinglah dariku.” Ibrahim As pun berpaling darinya.

Kemudian ketika beliau berbalik kembali, maka yang ada di hadapannya adalah seorang berkulit legam dengan rambut berdiri, berbau ‘busuk’ dan mengenakan pakaian berwarna hitam. Dari mulut dan lubang hidungnya keluar jilatan api. Melihat pemandangan itu, Ibrahim As pun jatuh pingsan, dan ketika beliau sadar kembali, Malaikat telah berubah dalam wujud semula.

Beliau pun berkata, “Wahai Malaikat Maut ! Seandainya seorang pelaku kejahatan pada saat kematiannya tidak menghadapi sesuatu yang lain kecuali wajahmu, niscaya cukuplah itu sebagai hukuman atas dirinya.”

---

Tangis Terakhir Nabi Muhammad

Tiba-tiba ada ucapan salam. “Boleh saya masuk?” lelaki itu bertanya. Namun Fatimah tidak mengizinkannya masuk ruangan. “Maaf, ayah saya sedang sakit, “kata Fatimah. Ia berbalik kembali dan menutup pintu.
Nabi Muhammad saw. membuka matanya dan bertanya, “Siapa dia, putriku?”
“Aku tidak tahu ayah. Ini pertama kali aku melihatnya,” kata Fatimah lembut.
“Ketahuilah putriku, dia adalah orang yang menghapuskan kenikmatan sementara! Dialah yang menceraikan persahabatan di dunia. Dialah sang Malaikat Maut,” kata Rasulullah saw.
Fatimah menahan genangan air matanya.
Malaikat maut datang kepada-Nya, tetapi Rasulullah saw. bertanya mengapa Jibril tidak datang bersamanya.
Kemudian Rasulullah saw. menatap putrinya dengan pandangan nanar, seolah-olah ia tak ingin kehilangan setiap bagian dari wajah putrinya.
Kemudian, Jibril dipanggil. Jibril sebenarnya telah siap dia langit untuk menyambut ruh Rasulullah sang pemimpin Bumi.
“Wahai Jibril, jelaskan kepadaku tentang hak-hakku di hadapan Allah!”, Rasulullah saw. meminta dengan suara yang sangat lemah.
“Pintu-pintu langit telah dibuka. Para malaikat sedang menunggu ruh Anda. Semua pintu Surga terbuka luas menunggu Anda” kata Jibril.
Namun, kenyataannya, jawaban itu tidak membuat Rasulullah saw. lega.
Matanya masih penuh kekhawatiran.
“Anda tidak senang mendengar kabar ini?” tanya Jibril.
“Ceritakan tentang nasib umatku di masa depan?” kata Rasulullah saw.
“Jangan khawatir, wahai Rasulullah, saya mendengar Allah berkata:” Aku haramkan Surga untuk semua orang, sebelum umat Muhammad memasukinya, ” kata Jibril.
Waktu bagi malaikat Izrail melakukan pekerjaannya semakin dekat dan dekat.
Perlahan-lahan, ruh Rasulullah saw. dicabut.
Tampak tubuh Rasulullah saw. bermandikan peluh, saraf lehernya menegang.
“Jibril, betapa sakit ini!” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam sallalahu mengerang dengan perlahan.
Fatimah memejamkan mata, Ali yang duduk di sampingnya tertunduk dalam dan Jibril pun memalingkan mukanya.
“Apakah aku sedemikian menjijikkan sehingga engkau memalingkan muka wahai Jibril?” Rasulullah saw. bertanya.
“Siapa yang bisa tahan melihat Kekasih Allah di ambang sakaratul mautnya?” kata Jibril.
“Bukan untuk berlama-lama,” kemudian Rasulullah saw. mengerang karena sakit yang tak tertahankan.
“Ya Allah betapa besar Sakaratul maut ini. Berikan kepadaku semua rasa sakit, tapi jangan untuk Umatku.”
Tubuh Rasulullah saw. mendingin, kaki dan dadanya tidak bergerak lagi.
Dengan berlinang air mata, bibirnya bergetar seakan ingin mengatakan sesuatu.
Ali mendekatkan telinganya ke Rasulullah saw., “Jagalah shalat dan jagalah orang-orang lemah di antara kamu.”
Di luar ruangan, ada tangisan, ada kegaduhan. Para sahabat saling berpelukan. Fatimah menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Sekali lagi, Ali mendekatkan telinganya ke Rasulullah saw. dan dengan mulut yang telah membiru serta air mata berlinang, Rasulullah berucap lirih: “Ummatii , Ummatii, Ummatii…” “Umatku, umatku, umatku…”

---

Agama Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk tidak tergesa-gesa dalam segala tindakannya. Akan tetapi, ada sesuatu yang justru Islam menganjurkan untuk bersegera dilakukan. Setidaknya ada lima perkara: mengubur jenazah, membayar hutang, menghidangkan jamuan untuk musafir yang berkunjung, bertaubat dan menikah.

---

Keutamaan malam lailatul qadr

Aisyah Ra berkata, “Nabi apabila telah masuk sepuluh malam (yang akhir dari bulan Ramadhan) beliau mengikat sarung beliau, menghidupkan malam, dan membangunkan istri beliau.” (HR Bukhari)

---

Qs Al Qadr

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan.

Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan.

Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

---

Di antara tanda-tanda terjadinya Lailatul Qadar adalah seperti yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Pada saat terjadinya Lailatul Qadar itu, malam terasa jernih, terang, tenang, cuaca sejuk tidak terasa panas, tidak juga dingin. Dan, pada pagi harinya matahari terbit dengan jernih, terang benderang tanpa tertutup awan.

Ciri-ciri orang yang mendapatkan Lailatul Qadar adalah meningkat ketakwaannya, lebih rajin ibadahnya, tambah mantap akidahnya, dan lebih shaleh dalam kehidupan setelahnya.

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut