09 Juni 2015

Pengajian Masjid Raya Bani Umar 9 Juni 2015 Bahaya Games pada Perkembangan Otak Anak

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 9 Juni 2015
Pembicara : Bahaya Games pada Perkembangan Otak Anak
Tema : W. Farrah Dina, M.Sc

SEMUA ANAK LAHIR DALAM KEADAAN BAIK (FITRAH)

Fitrah dipengaruhi Keluarga, Sekolah, Masyarakat, Teknologi

Hanya Rp 2000/hari untuk akses internet tidak terbatas
Sumber: asosiasi penyelenggara jasa internetIndonesia (APJII), 2013

Ini membuktikan bahwa akses internet bisa dinikmati oleh siapa saja

Orangtua Sebagai Contoh dalam Menggunakan Teknologi dengan Bijak

Penggunaan Teknologi untuk Anak :
1. Kondisikan bahwa teknologi itu adalah fasilitas umum, bukan fasilitas pribadi teknologi berada di ruang umum dan terbuka
2. Berikan komitmen-komitmen bersama sebelum memberikan teknologi pada anak (misal : ortu bisa melihat isi hp anak-anaknya sewaktu-waktu)

PENTING : Sumber informasi yang mempunyai hubungan dekat dan yang pertama yang lebih dipercaya – Pastikan kita sumber informasi itu

Bayi lahir 100 milyar neuron dan 50 triliun sinaps
Jaringan koneksi antar sel neuron : 1000 triliun sinaps

FUNGSI BAGIAN OTAK :
1. Korteks (Berpikir)
2. Limbik (Emosi)
3. Otak Reptil (Bertahan, menyerang)

KERJA OTAK KETIKA EMOSI POSITIF

EMOSI POSITIF Memberikan Tonik Endorfin, Serotonin dan Dopamin yg berguna utk
memperkaya pertumbuhan Neokorteks.

E-mosi positif : bahagia, sabar, pengasih, penyayang

EMOSI NEGATIF Memberikan racun Cortisol dan Adrenalin, mengaktifkan batang otak, racun bagi otak (membunuh sel-sel otak memori)

MUSUH PENGASUHAN : VIDEO GAME KEKERASAN

Apa yang Anda rasakan saat melihat gambar video games kekerasan?

Games mematikan rasa : bermain game kekerasan 20 menit saja telah “mematikan rasa” ketika melihat kejadian kekerasan sebenarnya.” (Iowa State Univ.)

90% VIDEO GAME YANG PALING LARIS DI PASARAN MENGANDUNG KONTEN KEKERASAN

“Korea Selatan : 2 juta pecandu game internet, 210 ribunya pecandu berat”

“CHINA : 20 juta pecandu game internet, 3,5 jutanya pecandu berat”

Indonesia : 25 juta pemain game online, ± 11 juta diantaranya bermain setiap hari

Sumber : asosiasi penyelenggara jasa internet Indonesia (APJII), 2014

Kecanduan = Penyakit Jiwa
1. Tidak mampu mengontrol diri dan waktu
2. Ketagihan (sulit dikendalikan) tidak terkontrol (compulsive-impulsive disorder) . Efek “sakaw” (marah, mengamuk, depresi ketika dilarang bermain)
3. Dosis yang terus meningkat untuk mendapatkan kepuasan yang sama
4. Perilaku yang berkaitan dengan pecandu narkoba: berbohong, berkilah, menarik diri dari kehidupan sosial, kelelahan fisik dan mental, kekerasan, perilaku asosial

Belanda & Korea Selatan mewajibkan klinik/RS untuk membuka perawatan khusus bagi pecandu video game, Program yang diberikan mirip dengan program bagi pecandu narkoba, Diperkirakan 20% pemain game adalah anak-anak yang mudah mengalami ketergantungan terhadap game

Tanda-tanda KECANDUAN
1. Bermain lebih dari 2 jam setiap hari dikategorikan sebagai pecandu Game (CSAPH,2007)
2. Marah bila waktu bermain Game dibatasi.
3. Menghindari masalah dengan bermain Game (refreshing)
4. Tidak mengerjakan tugas
5. Berbohong, mencuri dll

Perilaku Kekerasan Berkaitan dengan Game Kekerasan :
1. Remaja 13 thn di Jakarta mencuri HP dan uang utk bermain online game
2. Remaja 13 thn di Surabaya mencuri sepeda 3X untuk bermain game online
3. Remaja 14 thn di Moskow membunuh ayahnya.
4. Remaja di China membunuh kawannya karena telah “mencuri” pedang virtual dlm permainan game
5. Bapak di Inggris membunuh anaknya karena terbawa emosi saat bermain game
6. Sepasang suami-isteri menelantarkan bayi 3 bulan hingga tewas karena asyik bermain

Bagaimana jika hanya bermain dan tidak sampai kecanduan?

Hasil scan otak anak-anak yg kerap bermain video game kekerasan menunjukan peningkatan aktivitas pada :
1. Otak limbik, pusat otak yang berkaitan dengan emosi negatif (ketegangan, tekanan, marah dll) & keluar hormon-hormon racun otak (adrenalin, kortisol)
2. Penurunan aktivitas otak pada bagian yg berkaitan dengan fungsi kontrol diri dan konsentrasi
(Sumber: Indiana University School of Medicine)

KECANDUAN GAME MENURUNKAN KUALITAS KESEHATAN FISIK
1. Kelelahan mata
2. Kerusakan otot
3. Rusaknya postur tubuh.
4. Bisa menimbulkan obesitas
5. Meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah tinggi.

Siapa yang Rentan Kecanduan?
Generasi MERISAUKAN
1. Merana minder
2. Rindu kasih sayang
3. Galau
4. Kurang kelekatan

Game Kekerasan :
Grand Theft Auto (GTA)
World of Warcraft
Call of Duty (1) (2) (3)
Point Blank (PB)
Cross Fire (CF)
War Rock
Counter Strike
Mortal Combat
Future Cop
Carmageddon
Shelshock
Raising Force (RF)
Atlantica
Conflict Vietnam
Bully

Game Bukan Kekerasan :
Glider Pro
3D Pinball
3D Munch Man
Tetra Madness
Harvest moon
Farm Ville
Caesar
Hotel city
Roller Coaster Tycoon
Fish Tycoon
Township
Diner Dash
Get Rich
Green Farm
Hotel Dash

Game yang Bagus :
1. Beberapa game berikut ini adalah contoh game yang dapat anda gunakan dalam membantu anak anda lebih cerdas. Dengan memakai karakter lucu dan menggemaskan yang akan membuat anak anda nyaman
2. “Cool School: Where Peace Rules”
3. No More Bullies
4. Kuis kata Divine Kids
5. Catur Divine Kids
6. Sekolah Gambar
7. Feed baby
8. Baby doctor

Peran Orangtua :
1. Jangan diperkenalkan sejak awal (terutama pada anak-anak usia dibawah 8 tahun)
2. Berikan game positif edukatif sebagai alternatif
3. Gunakan disiplin waktu yang ketat : Apabila anak sudah bermain game lebih dari 2 jam/hari sudah dikategorikan KECANDUAN
4. Kenali jenis-jenis permainan game

LANGKAH PENANGANAN BILA KECANDUAN
1. Perbaiki komunikasi dengan anak (komunikasi efektif)
2. Jadilah pendengar yang baik
3. Diskusikan dengan anak dampak video games kekerasan
4. Jalin kerja sama dengan guru sekolah anak
5. Susun jadwal aktivitas anak pengganti games
6. Jauhkan peralatan dan software games secara bertahap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut