18 Juni 2015

Pengajian tarhib ramadhan mahagoni park 14 Juni 2015 ustadzah Kingkin anida Persiapan lahir batin menyambut ramadhan

Event : Pengajian tarhib ramadhan mahagoni park
Tanggal : 14 Juni 2015
Pembicara : ustadzah Kingkin anida
Tema : Persiapan lahir batin menyambut ramadhan

Pembacaan ayat suci Al Quran
Qs Al Baqarah : 183-185
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka jika di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa di bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Mari bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan dengan cara Mempersiapkan ilmu amalan ibadah, Persiapan tentang hal hal apa saja yang berkaitan dengan ibadah ibadah selama bulan suci ramadhan.

Dengan melaksanakan puasa, semoga kita menjadi muttaqin. Apa yang membedakan antara Martabat Muslim, Mukmin, Mukhsin, Mukhlis, dan Muttaqin?

Muslim : Orang yang beragama Islam. Menunjukkan orang yang menyerah diri/tunduk kepada Allah swt.
Mukmin : orang Islam yang beriman
Muhsin : Orang Mukmin yang mencapai tahap Ihsan
Hadist : Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata: “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia berkata: “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat Muslim)

Mukhlis : Seorang Muhsin mengerjakan ihsan itu semata-mata karena berbakti kepada Tuhan, bukan karena mengharapkan pujian, sanjungan, pangkat dan lain-lain, akan tetapi sungguh-sungguh ikhlas
Muttaqin : Orang Mukmin yang bertaqwa

http://muslim-mukmin-mukhsin-mukhlis-mut.blogspot.com/

Didalam bulan Ramadhan, usahakan untuk meningkatkan kualitas shalat kita karena Shalat adalah Mi’rajnya Orang Mukmin.
Imam Gazali dalam Ihya `Ulumuddin menyebut enam makna batin yang dapat menyempurnakan makna sholat, yaitu kehadiran hati, kefahaman, ta`zim, mengagungkan Allah, segan, haibah, Berharap, raja, dan malu.

http://keluargaumarfauzi.blogspot.com/2013/06/shalat-mirajnya-orang-mukmin.html

Syarat wajibnya puasa yaitu :
(1) islam
(2) berakal
(3) sudah baligh
(4) mengetahui akan wajibnya puasa

Syarat sahnya puasa ada dua, yaitu:
(1) Dalam keadaan suci dari haidh dan nifas. Syarat ini adalah syarat terkena kewajiban puasa dan sekaligus syarat sahnya puasa.
(2) Berniat

Rukun puasa adalah menahan diri dari berbagai pembatal puasa mulai dari terbit fajar (yaitu fajar shodiq) hingga terbenamnya matahari

Hal (perkara) Yang Dapat Membatalkan Puasa
1. Makan Dan Minum Disengaja
Memasukan benda baik berupa makanan atau minuman atau benda lain kedalam mulut atau salah satu dari lubang lain dalam anggota tubuh secara sengaja yang menyebabkan makanan atau benda tersebut masuk kedalam perut (lambung) tidak termasuk jika tidak disengaja
2. Jima’
Melakukan jima’ siang hari dengan sengaja baik dengan istri atau suami termasuk dengan siapapun baik keluar mani atau tidak maka puasanya batal
Bagi mereka yang berniat puasa pada malam harinya lalu pada siang harinya melakukan hal itu maka diwajibkan Meng-qadha (mengganti) dan membayar kafarat dengan memerdekakan budak sebagai hukuman yang setara, jika tidak mampu Mengganti puasa diluar bulan ramadhan selama 2 bulan berturut-turut, jika tidak mampu Membayar fidyah untuk 60 orang fakir miskin, jika tidak mampu Tetap menjadi tanggungan dan wajib membayar setelah mampu
3. Mengeluarkan Mani Dengan Sengaja
Mengeluarkan dengan sengaja misalnya dipelintir-pelintir, berhayal yang disengaja sampai keluar sperma dapat membatalkan puasa, tidak termasuk jika bermimpi
4. Muntah Disengaja
Muntah disengaja seperti memasukan jari kedalam kerongkongan agar muntah, tapi tidak termasuk muntah karena sakit atau mabuk perjalanan
5. Haid Dan Nifas
Bagi wanita yang sedang haid atau nifas (melahirkan) tidak diperbolehkan puasa sampai sampai bersih dari haidnya
6. Memasukkan Jarum suntik
Masukan suatu hal dalam tubuh melalui jarum suntik yang bertujuan untuk mengenyangkan, biasa membatalkan puasa, namun ada beda pendapat tentang hal ini.
7. Gila (hilang akal)
Orang yang mengalami kegilaan tidak diwajibkan berpuasa, jika sedang berpuasa lalu tiba-tiba mengalami gila puasanya batal
8. Memasukan Benda melalui Kubul dan Dhubur
Sengaja memasukan benda padat atau cair melalui kedua lubang (dubur atau qubul) dapat membatalkan puasa, sebaiknya hindari buang angin didalam air yang bisa menyebabkan air masuk
9. Menghisab asap rokok Dengan Sengaja
Saat melaksanakan puasa lalu merokok maka batal puasanya, karena asab rokok termasuk benda (ain) yang bisa masuk kedalam lambung keculi mencium wangi-wangian

Hal Yang Tidak Membatalkan Puasa :
1. Menelan ludah sendiri
2. Berkumur saat sedang puasa (perlu berhati-hati)
3. Sikat Gigi tengah hari (makruh)
4. Mencium aroma masakan
5. Keluar darah dari luka tidak sengaja kecuali menimbulkan rasa pusing dan lemas
6. Muntah tidak dengan disengaja seperti sakit, mabuk perjalanan
7. Keluar sperma tanpa sengaja seperti mimpi
8. Pingsan jika sempat sadar disiang hari

Hal Yang Membatalkan Pahala Puasa :
1. Mengucapkan kata-kata dusta atau bohong
2. Menggunjing (membicarakan kejelekan orang lain), adu domba dsb
3. Memberi kesaksian tidak benar (palsu)
4. Mengucapkan kata-kata kotor atau keji, sumpah serapah, ungkapan kotor akibat marah
5. Mengucapkan kata-kata yang tidak membwa manfaat
6. Ucapan lantang (teriakan), adu mulut dalam pertikaian
7. Berbuat hasud (dengki) yang dapat merugikan orang lain
8. Melihat perempuan lalu timbul nafsu
9. Mencium perempuan bukan muhrimnya
10. Melakukan pencurian dan sebagainya
http://www.tuliat.com/hal-yang-membatalkan-puasa-wajib-dan-sunnah/

Berbuka atau Berpuasa yang Afdhal bagi Musafir?
Seperti sudah kita ketahui bahwa musafir boleh berbuka puasa sebagaimana Allah berfirman: “Barang siapa yang sakit atau dalam perjalanan maka mengganti puasa di hari yang lain”, Ulama fiqih –Rahimahumullah- telah berselisih pendapat dalam menentukan jarak perjalanan yang dibolehkan mengambil rukhsah perjalanan. Ulama mazhab Hanafi mereka tidak menentukan jarak tapi menjadikan perjalanan yang memakan jarak tempuh tiga hari dengan berjalan biasa. Sedangkan jumhur fuqaha’ yaitu ulama mazhab Maliki, Syafi’i dan Hanbali berpendapat bahwa perjalanan yang boleh ruhkshah yaitu perjalanan yang dianggap safar yaitu melebihi 80 km. Jarak bukan dihitung dari rumah musafir, tetapi dari batas kota tempat tinggalnya ke batas kota tujuan, harus lebih dari 80 km.
http://mangdien.blogspot.com/2012/08/berbuka-ketika-safar-perjalanan.html

Bersungguh sungguhlah untuk memperbanyak bacaan Al-Quran yang penuh berkah, terutama pada bulan ini, bulan diturunkannya Al-Qur’an. pembacaan AlQu’an pada bulan ini memiliki keistimewaan tersendiri. Dahulu Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada Nabi shalallahu ‘alayhi wa sallam setiap tahun sekali pada bulan ramadhan. Pada tahun wafatnya Rasulullah shalallahu ‘alayhi wasallam Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada beliau sebanyak dua kali untuk mengokohkan dan memantapkannya. Para salafus shaalih rahimahumullah memperbanyak membaca AlQur’an pada bulan ramadhan, baik di dalam maupun di dalam shalat
http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/menggemarkan-membaca-al-quran-di-bulan-ramadhan.html

Perbanyak berdoa ketika sedang berpuasa karena itu termasuk Waktu-Waktu Doa Diijabah, Kapan saja waktu waktu doa diijabah itu ?
1. Sepertiga Akhir Malam.
2. Tatkala Berbuka Puasa Bagi Orang Yang Berpuasa.
3. Setiap Selepas Shalat Fardhu.
4. Pada Saat Adzan dan Perang Berkecamuk.
5. Sesaat Pada Hari Jum’at.
6. Bangun Malam, Sebelum Tidur Dalam Keadaan Suci dan Berdzikir Kepada Allah.
7. Doa Diantara Adzan dan Iqamah.
8. Doa Pada Waktu Sujud Dalam Shalat.
9. Pada Saat Sedang Kehujanan.
10. Pada Saat Musibah Kematian.
11. Pada Malam Lailatul Qadar.
12. Doa Pada Hari Arafah.
http://m.safwa.abatasa.co.id/post/detail/14381/waktu-waktu-doa-diijabah

Keutamaan menyegerakan berbuka puasa :
Manusia itu akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka (Hadist)

Keutamaan sahur :
Makanan sahur adalah makanan yang barakah maka janganlah kalian meninggalkannya, walaupun seorang dari kalian hanya sahur dengan meneguk air, karena sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur

Puasa Ramadhan ibarat kepompong yang membungkus diri kita dan memprosesnya agar menjadi kupu-kupu yang indah. Selama 30 hari, kita dilatih untuk menjauhi hal-hal yang diharamkan, serta mengatur hal-hal yang dihalalkan dengan disiplin, seperti makan dan minum hanya di waktu-waktu tertentu. Kita ditempa dengan konsisten untuk terus taat dan dekat dengan Allah SWT. Kemudian, ulat-ulat yang berhasil memproses diri selama berada dalam kepompong akan keluar sebagai makhluk baru, yaitu kupu-kupu yang indah. Begitulah perumpamaan manusia yang sukses berpuasa Ramadhan. Ketika Ramadhan berlalu, ia akan menjadi manusia baru, yang bertakwa dan mulia di sisi Allah SWT. Karena tolak ukur keberhasilan puasa Ramadhan seseorang terletak pada ketakwaannya.
http://karyasiswa.hsgku.sch.id/?p=152

Rasulullah itu pada 10 hari terakhir banyak melakukan shalat malam, mengencangkan sarungnya (berpantang untuk berhubungan dengan istrinya), melakukan i'tikaf

Rasulullah Muhammad Saw, yang merupakan manusia terpilih dan suri tauladan terbaik bagi kita, jika Ramadhan memasuki 10 hari terakhir, maka beliau semakin memaksimalkan diri dalam beribadah. Beliau menghidupkan malam harinya untuk mendekatkan diri kepada Allah SwT, bahkan beliau membangunkan keluarganya agar turut beribadah. Dari Aisyah r.a., ia menceritakan tentang keadaan Nabi Saw ketika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan, “Beliau jika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan, mengencangkan ikat pinggang, menghidupakan malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari).

Tidak Berpuasa pada Hari yang Diragukan/yaumus syak :
Dari ‘Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, Barangsiapa yang berpuasa pada hari yang diragukan, maka sesungguhnya dia telah bermaksiat kepada Abul Qosim (iaitu Rasulullah) sallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR. Abu Daud)

Tips sabar, Perbanyak doa
Qs Surat Al Baqarah : 200 - 201
Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia, Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungi kami dari azab neraka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut