21 Juni 2015

Tarawih Masjid Raya Bani Umar 20 Juni 2015 DR Hamdan rasyid, MA

Event : Tarawih Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 20 Juni 2015
Pembicara : DR Hamdan rasyid, MA
Tema :

Pentingnya optimis bahwa Allah akan mengijabah doa doa kita
Qs Al Baqarah : 186
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran

Allah memilih hambaNya, Apakah kita sudah memantaskan diri untuk menjadi pilihanNya?
Qs Al Qasas : 68
Dan Rabbmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia)

Tanah terbaik adalah Makkah
Hari terbaik adalah Jumat, bahkan nama "Jumat" diabadikan di dalam Al Quran sebagai nama salah satu surat.
Waktu terbaik adalah waktu sahur
Manusia terbaik adalah Nabi Muhamad, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, Nabi Nuh
Bulan terbaik adalah bulan Ramadhan, Mengapa?
1. Agar berpuasa
2. Menghidupkan malam
3. Turunnya Al Quran
Al Quran diturunkan dalam beberapa periode :
1. Sekaligus dari Allah ke Lauh mahfudz 114 surat 6236 ayat
Qs Al Waqi'ah : 77-78
77. sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh)

2. Dari Lauh mahfudz ke dunia
Al Quran turun pada malam Lailatul quran
3. Dari dunia ke Nabi Muhammad
Kapan itu ? 17 Ramadhan : Ayat turun pertama kali
Al Quran turun hampir 23 tahun, dari Al Alaq ayat 1-5 sampai ayat terakhir Qs Al Maidah 3

Salah satu Fakta di dalam Al Quran :
Kata "Al mukmin" 8 kali
Kata "Al Kafir" 8 kali
Kata "Mukmin" 13 kali
Kata "Kafir" 13 Kali
Kata "Yaum" 365 kali, setara jumlah hari dalam setahun
Kata "Al Yaum" 30 kali, setara jumlah hari dalam sebulan

4. Pensucian diri/Tazkiyatunnafs
Belajar dari kisah Fir'aun :
Qs Yunus : 91-92
Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal Sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. Maka pada hari ini kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan Sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami
Jadi, tanda tanda tersebut diharapkan membuat kita berpikir akan kuasa Allah

Qs Al Baqarah
183 : Tujuan puasa
184 : Udzur
185 : Turunnya Al Quran
186 : Allah dekat
187 : Penjelasan syarat puasa

Keistimewaan Ramadhan :
Perang badar dimenangkan, terjadi di bulan ramadhan
Fathul makkah, terjadi di bulan ramadhan
Penaklukan afrika, terjadi di bulan ramadhan
Penaklukan Eropa, terjadi di bulan Ramadhan
Indonesia merdeka, terjadi di bulan Ramadhan, Jumat, 9 Ramadhan.

Imam al-Ghazali dalam bukunya Ihya Ulumuddin memberikan klasifikasi puasa yang dijalankan yakni dengan tiga tingkatan. Tingkat pertama adalah puasa umum, tingkat kedua puasa khusus dan tingkat paling tinggi adalah puasa khusus yang lebih khusus lagi.

Tingkat puasa umum merupakan tingkatan puasa yang paling rendah, berpuasa hanya sekadar menahan rasa lapar dan haus. Puasa ini termasuk puasa untuk orang awam. Banyak ditemui puasa jenis ini di sekeliling kita, dimana mereka berpuasa, tetapi tetap melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah SWT seperti bergunjing, berbohong atau menipu hingga korupsi.

Mengenai perkara ini, Rasulullah SAW pernah bersabda yang diriwayatkan Turmudzi berbunyi, “Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari puasanya itu kecuali hafsu dan lapar.”

Meski bergunjing, berdusta, atau menipu tidak termasuk dalam hal-hal yang membatalkan puasa, tetapi perbuatan tercela itu termasuk bagian yang membatalkan hakikat puasa.

Puasa tingkatan kedua adalah puasa khusus. Artinya adalah berpuasa di samping menahan lapar dan haus, juga memelihara seluruh anggota tubuh dari perbuatan maksiat atau tercela. Puasa khusus juga diartikan berpuasa untuk menahan pendengaran, pandangan, lisan, tangan, kaki dan seluruh anggota badan kita untuk tidak mengerjakan kemaksiatan.

Misalnya menahan telinga kita untuk tidak mendengarkan kebohongan, atau menahan pandangan mata kita untuk tidak melihat hal-hal yang mendorong diri kita untuk berbuat kemaksiatan, serta menahan lisan kita untuk tidak berkata bohong pada orang lain.

Berapa banyak kebohongan yang kita lakukan tanpa kita sadari baik itu bohong yang bersifat sepele maupun besar. Tingkatan puasa ini adalah orang-orang yang shaleh. Rasulullah SAW bersabda, “Puasa adalah perisai (tabir penghalang dari perbuatan dosa). Maka apabila seseorang dari kamu sedang berpuasa, janganlah ia mengucapkan sesuatu yang keji dan janganlah ia berbuat jahil.” (HR Bukhari-Muslim)

Sedangkan tingkatan puasa yang paling tinggi adalah puasa khusus yang lebih khusus. Artinya puasa hati dari segala kehendak hina dan segala pikiran duniawi serta mencegahnya memikirkan apa-apa yang selain Allah. Puasa level ini adalah puasanya para nabi-nabi, shiddiqin, dan muqarrabin.

Puasa khusus yang dikhususkan juga berarti puasa hati dari memperturutkan diri untuk memikirkan hal-hal duniawi, menahan diri dari untuk tetap istiqamah hanya memikirkan Allah dan selalu mengingatnya, jika mendapatkan kenikmatan maka tidak pernah lupa untuk selalu bersyukur dan jika mendapatkan musibah tidak pernah mengeluh, selain hanya berkata "Sesungguhnya kita adalah kepunyaan Allah dan kepada-Nya kita akan kembali".

Inilah derajat tertinggi dari puasa. Kembali pada diri kita sendirilah yang bisa mengukur sampai di derajat manakah puasa yang selama ini kita jalankan. Sudahkah puasa tersebut bisa betul-betul terefleksikan dalam keseharian kita?

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/07/18/mq42kb-tingkatan-orang-berpuasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut