17 Desember 2009

Majelis Ta'lim Az Zahra Bintaro Jaya Tanggal 17 Desember 2009

Event : Majelis Ta'lim Az Zahra Bintaro Jaya
Tanggal : 17 Desember 2009
Pembicara : Ustadz Arman Rachman
Tema : Ar Rozaaq (Maha Pemberi Rezeki)

Apabila kamu membaca Al Qur'an hendaklah kamu minta perlindungan kepada Allah dari syaithan yang terkutuk.
QS. an-Nahl (16) : 98

Frans Manus Suseno :
" Agama bisa memainkan peran yang lebih besar dalam konteks kehidupan sosial dibandingkan institusi lainnya. sebab agama memiliki relasi atau hubungan emosional dengan para pemeluknya. Jika diterapkan, kekuatan relasi emosional yang demikian agama, bisa menyadarkan umat bahwa korupsi bisa membawa dampak yang sangat besar."

Jangan suapi diri kita dengan makanan yang haram

Hadist Qudsi

Simon Weil :
"Bukan urusanku untuk memikirkan diriku sendiri, urusanku adalah memikirkan Tuhan"

Ar Roozaaq :
  1. Maha Pemberi Rezeki
  2. senantiasa memberi manfaat bagi siapapun

QS Al An'am : 151
Katakanlah:" Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: Janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar ". Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami (nya).
QS. al-An'am (6) : 151

Dalilnya :

1. QS Hud : 6
Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
QS. Hud (11) : 6

Hadist dari Jarir RA (Tanbihul Ghofilin)
"Wahai manusia, sesungguhnya seseorang itu tidak akan dicabut nyawanya sehingga habis bagian rezekinya maka janganlah kamu menganggap rezeki itu amat lambat datangnya kepadamu. Bertaqwalah kepada Allah dan baik baiklah dalam mencari rezeki.

Never : Halal Haram Hantam

2. Hadist Qudsi dari Abu Hirairah RA
Allah Swt berfirman pada malaikat yang membagikan rezeki: Bila kalian menemui hamba ku yang melampaui batas dalam mencari rezekinya maka biarkanlah mereka bersusah payah mengejar apa yang dikehendakinya, sebenarnya mereka hanya akan mendapatkan dari apa yang telah aku tentukan"

3. Hadist Qudsi Fituhatul Makkiyah
"Wahai anak adam, sebagaimana Aku tidak memaksamu untuk melaksanakan amalan esok maka jangan paksa Aku memberikan rezeki untuk esok hari"

QS Yusuf : 47 - Perintah untuk menabung / hemat
Yusuf berkata:" Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.
QS. Yusuf (12) : 47

4. QS Ath Thoolaq : 2 - 3
Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
QS. ath-Thalaq (65) : 2
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
QS. ath-Thalaq (65) : 3

Siapa yang bertakwa kepada Allah maka akan diberikan lebih.

Rencana Allah itu indah pada waktunya

QS Al Hadid : 18 (Sedekah itu membuat kita makin kaya)
rezeki yang haram akan diambil kembali oleh Allah, bahkan dengan cara yang sangat menyakitkan bagi kita)

QS Al Fajr : 14 - 20
sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.
QS. al-Fajr (89) : 14
Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".
QS. al-Fajr (89) : 15
Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku".
QS. al-Fajr (89) : 16
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim,
QS. al-Fajr (89) : 17
dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,
QS. al-Fajr (89) : 18
dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencapur baurkan (yang halal dan cara yang bathil),
QS. al-Fajr (89) : 19
dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.
QS. al-Fajr (89) : 20

Gunakan etika dalam mencari rezeki :
QS Al Baqarah : 26
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: " Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan? ". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik.
QS. al-Baqarah (2) : 26

Taatlah kepada Allah, Rasulullah, pemimpin

QS An nisa : 118
yang dilaknati Allah dan syaithan itu mengatakan: " Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya).
QS. an-Nisa' (4) : 118

QS At tahrim : 6
Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
QS. at-Tahrim (66) : 6

QS Al A'raf : 173
Atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?"
QS. al-A'raf (7) : 173

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut