08 Desember 2009

Pengajian Masjid Raya Bani UmarTanggal 08 Desember 2009

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 08 Desember 2009
Pembicara :Ustadz Zuni Nurrochim S Ag, MA
Tema : Hakikat Shalat

syafa'at adalah penengah (perantara) bagi yang lain dengan mendatangkan suatu kemanfaatan atau menolak suatu kemudharatan

“Dari Abu Hurairah r.a beliau menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi was sallam bersabda, “Setiap Nabi alaihis salam memiliki doa yang mustajab, maka setiap nabi telah menggunakan doa tersebut. Dan aku menyimpannya sebagai syafa’at bagi ummatku, kelak di hari kiamat. Maka, syafa’at tersebut Insya Allah akan didapati oleh setiap orang dari umatku yang wafat dalam keadaan tidak menyekutukan Allah ta’ala dengan suatu apapun.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Syafaat mempunyai tiga syarat:
  1. Allah meridhai orang yang memberi syafaat.
  2. Allah meridhai orang yang diberi syafaat.
  3. Allah mengizinkan pemberi syafaat untuk memberi syafaat.


Ummat Nabi Muhammad adalah umat akhir zaman, namun mendapatkan keistimewaan untuk memasuki surga yang lebih dahulu dibandingkan umat Nabi yang lain.


Ayat Ayat yang membahas mengenai shalat :

  1. QS 107 : 1-7

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?QS. al-Ma'un (107) : 1

Itulah orang yang menghardik anak yatim,QS. al-Ma'un (107) : 2

dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.QS. al-Ma'un (107) : 3

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,QS. al-Ma'un (107) : 4

(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,QS. al-Ma'un (107) : 5

orang-orang yang berbuat riya,QS. al-Ma'un (107) : 6

dan enggan (menolong dengan) barang berguna.QS. al-Ma'un (107) : 7

  1. QS 108 : 1 - 3

sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. QS. al-Kautsar (108) : 1

Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.QS. al-Kautsar (108) : 2

Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.QS. al-Kautsar (108) : 3


Tujuan Shalat :

  1. mengingat Allah " Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.QS. Thaha (20) : 14
  2. menggugurkan dosa
  3. menjadi solusi atas segala permasalahan yang kita hadapi.

Wahai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. QS. al-Baqarah (2) : 153


Jadi pelaksanaan shalat wajib itu laksana penggugur dosa kita, sedangkan untuk menyelesaikan suatu masalah, tambahkan dengan amal shalat sunnah.


Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Shalat yang paling berat bagi munafik adalah shalat Isya’ dan shalat fajar. Seandainya mereka tahu ganjarannya, maka pastilah mereka akan mendatanginya walau pun dengan merangkak (HR. Muttafaq alaihi).


"Barangsiapa mendengar panggilan adzan namun tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya, terkecuali karena udzur (yang dibenarkan dalam agama)'. " (HR Abu Daud, Ibnu Majah dan lainnya, hadits shahih).


Macam-Macam Shalat Sunnah


Shalat sunnah itu ada dua macam:

  1. Shalat sunnah yang disunnahkan dilakukan secara berjamaah
  2. Shalat sunnah yang tidak disunnahkan dilakukan secara berjamaah
    A. Shalat sunnah yang disunnahkan dilakukan secara berjamaah
    1. Shalat Idul Fitri
    2. Shalat Idul Adha


Ibnu Abbas Ra. berkata: “Aku shalat Idul Fithri bersama Rasulullah SAW dan Abu bakar dan Umar, beliau semua melakukan shalat tersebut sebelum khutbah.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)


Dilakukan 2 raka’at. Pada rakaat pertama melakukan tujuh kali takbir (di luar Takbiratul Ihram) sebelum membaca Al-Fatihah, dan pada raka’at kedua melakukan lima kali takbir sebelum membaca Al-Fatihah.


3. Shalat Kusuf (Gerhana Matahari)
4. Shalat Khusuf (Gerhana Bulan)


Ibrahim (putra Nabi SAW) meninggal dunia bersamaan dengan terjadinya gerhana matahari. Beliau SAW bersabda:
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda (kebesaran) Allah SWT. Tidak terjadi gerhana karena kematian seseorang, tidak juga karena kehidupan (kelahiran) seseorang. Apabila kalian mengalaminya (gerhana), maka shalatlah dan berdoalah, sehingga (gerhana itu) berakhir.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)


Dari Abdullah ibnu Amr, bahwasannya Nabi SAW memerintahkan seseorang untuk memanggil dengan panggilan “ashsholaatu jaami’ah” (shalat didirikan dengan berjamaah). (HR Imam Bukhari dan Muslim)


Dilakukan dua rakaat, membaca Al-Fatihah dan surah dua kali setiap raka’at, dan melakukan ruku’ dua kali setiap raka’at.


5. Shalat Istisqo’
Dari Ibnu Abbas Ra., bahwasannya Nabi SAW shalat istisqo’ dua raka’at, seperti shalat ‘Id. (HR Imam Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi) Tata caranya seperti shalat ‘Id.


6. Shalat Tarawih (sudah dibahas)


Dari ‘Aisyah Rda., bahwasannya Nabi Muhammad SAW shalat di masjid pada suatu malam. Maka orang-orang kemudian mengikuti shalat beliau. Nabi shalat (lagi di masjid) pada hari berikutnya, jamaah yang mengikuti beliau bertambah banyak. Pada malam ketiga dan keempat, mereka berkumpul (menunggu Rasulullah), namun Rasulullah SAW tidak keluar ke masjid. Pada paginya Nabi SAW bersabda: “Aku mengetahui apa yang kalian kerjakan tadi malam, namun aku tidak keluar karena sesungguhnya aku khawatir bahwa hal (shalat) itu akan difardlukan kepada kalian.” ‘Aisyah Rda. berkata: “Semua itu terjadi dalam bulan Ramadhan.” (HR Imam Muslim)


Jumlah raka’atnya adalah 20 dengan 10 kali salam, sesuai dengan kesepakatan shahabat mengenai jumlah raka’at dan tata cara shalatnya.


7. Shalat Witir yang mengiringi Shalat Tarawih

Adapun shalat witir di luar Ramadhan, maka tidak disunnahkan berjamaah, karena Rasulullah SAW tidak pernah melakukannya.


B. Shalat sunnah yang tidak disunnahkan berjamaah

  1. Shalat Rawatib Pengertian, Definisi, Jenis dan Tata Cara Sholat Sunat Rawatib

Yang Mengiringi Solat Wajib - Praktek Ibadah Salat Agama Islam


A. Pengertian dan Definisi

Shalat sunah rawatib adalah shalat yang mengiringi solat wajib lima waktu dalam sehari yang bisa dikerjakan pada saat sebelum sholat dan setelah solat. Fungsi salat sunat rawatib adalah menambah serta menyempurnakan kekurangan dari shalat wajib.


B. Tata Cara dan Syarat Kondisi

  1. Dikerjakan sendiri-sendiri tidak berjamaah
  2. Mengambil tempat salat yang berbeda dengan tempat melakukan sholat wajib.
  3. Shalat sunah rawatib dilakukan dua rokaat dengan satu salam.
  4. Tidak didahului azan dan qomat


C. Jenis Salat Sunat Rawatib

  1. Salat sunat qabliyah / qobliyah adalah sholat sunah yang dilaksanakan sebelum mengerjakan solat wajib.
  2. shalat sunah ba'diyah adalah sholat yang dikerjakan setelah melakukan shalat wajib.


D. Macam-macam Sholat Sunah Rawatib

  1. Salat sunat rawatib muakkad / penting Adalah sholat sunat rawatib yang dikerjakan pada :- Sebelum subuh dua rokaat- Sebelum zuhur dua rokaat- Sesudah dzuhur dua rokaat- Sesudah maghrib dua rokaat- Sesudah isya dua rokaat
  2. Salat sunat rawatib ghoiru muakkad / tidak penting Adalah sholat sunat rawatib yang dikerjakan pada :- Sebelum zuhur dua rokaat- Setelah zuhur dua rokaat- Sebelum ashar empat rokaat- Sebelum magrib dua rokaat- Sebelum isya dua rokaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut