Event : Pengajian Masjid Daarut Tauhid Bintaro Jaya
Tanggal : 21 Desember 2009
Pembicara : Ustadz Ubaidillah
Tema : macam macam sunnah dalam shalat
Syarat dan rukun shalat :
- menutup aurat
- niat
- adab shalat , akhlaq (khusyuk)
Macam macam sunnah dalam shalat :
- sunnah ab'adh
- sunnah hay aat
apa yang disebut syarat sah shalat ? yaitu segala hal yang diperlukan dalam shalat agar shalat kita sah.
apa saja itu ?
- mengetahui masuknya waktu shalat dengan yakin atau dengan itjihad atau berdasar dugaan yang kuat , seseorang yang shalatnya dengan perasaan ragu maka shalatnya tidak sah.
yakin : 100%, dhonn : 75%, syak : 50%, Wahm : 25%
- mengetahui arah kiblat.
- menutup aurat dengan penutup yang suci dan mubah
- memberishkan pakian , badan dan tempat shalat dari najis
- berdiri bagi yang mampu melaksanakannya
- mengetahui bahwa shalat 5 waktu itu hukumnya wajib
- tidak berkeyakinan bahwa salah satu rukunnya adalah sunnah
- meninggalkan hal yang membatalkan shalat.
yang membatalkan shalat :
- bergerak lebih dari 3x berturut turut
- berbicara
- makan dan minum
Aurat
menurut pengertian bahasa : sesuatu yang tidak sempurna
menurut syariat : bagian tubuh kita yang wajib ditutupi dan haram untuk dilihat.
Batas menutup aurat:
- aurat laki laki adalah dari pusar sampai ke lutut, baik dalam shalat maupun diluar shalat
- aurat perempuan merdeka ketika shalat adalah seluruh badannya kecuali muka dan telapak tangan.
- aurat perempuan hamba sahaya pada waktu diluar shalat adalah pusar hingga lutut.
- aurat perempuan merdeka atau hamba sahaya di hadapan perempuan ataupun laki laki mahram yaitu antara pusar dan lutut, tetapi di hadapan laki laki yang bukan mahram , aurat perempuan merdeka ataupun hamba sahaya adalah seluruh badan tanpa terkecuali.
Sunnah Ab adh shalat : sunnah yang apabila ditinggalkan maka menggantinya dengan sujud sahwi.
- membaca doa qunut , shalawat dan slam kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga dan sahabat yang dilakukan sambil berdiri pada saat shalat subuh dan witir di pertengahan Ramadhan.
- membaca tasyahud awal dan doa shalawat nabi pada tasyahud awal dilakukan sambil duduk
- membaca shalawat atas keluarga nabi pada tasyahud akhir sambil duduk.
sunnah hay aat, sunnahnya banyak sekali, ini diantaranya :
- melafalkan niat sebelum takbiratul ikhram
- mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ikhram ketika hendak ruku, bangkit dari rukuk, dan ketika bangun dari tasyahud awal.
- waktu berdiri, telapak tangan kanan memegang pergelangan tangan kiri dan meletakkannya di bawah dada.
- membaca doa iftitah
- membaca ta'awudz sebelum basmalah pada setiap rakaat.
- membaca ayat suci Al Quran setelah membaca surat al fatihah pada rakaat pertama dan kedua
- mengucapkan "amin" di akhir surat Al Fatihah
- memandang tempat sujud tetapi disunnahkan memandang ka'bah bagi yang shalat di masjidil haram
- membaca surat Al Fatihah dan ayat suci Al Quran dengan jahr (bersuara) hingga terdengar oleh orang yang berada di dekatnya , pada 2 rakaat pertama di waktu shalat magrib, isya, subuh, jumat.
- membaca dengan sir sekedar terdengar oleh dirinya sendiri pada shalat zhuhur dan asar , membaca dengan jahr ini disunnahkan baik untuk imam pada shalat jamaah maupun untuk orang yang shalat sendiri (munfarid)
- jika ada laki laki yang bukan mahram, imam perempuan hendaknya membaca dengan sir walaupun pada saat shalat jahriyyah
- membaca tasbih dan ketika sujud, i'tidal, ruku dan diantara 2 sujud dan sesudah tasyahud akhir.
macam makmum :
- muafik : posisi makmum sudah berada di belakang imam , Al Fatihah dibaca scr shir, alfatihah tidak ditanggung imam
- masbuk : posisi makmum belum berada di belakang imam pada saat takbiratul ihram, alfatihah ditanggung imam
Apabila seseorang mendapatkan ruku secara bersama dengan imam, berarti dia sudah mendapatkan hitungan rakaat.
Berdzikir :
Dzikir jahar :
- Abdullah Ibnu Abas r.a berkata: “semasa zaman kehidupan Rosulullah(SAW) adalah menjadi kebiasaan untuk orang ramai berdzikir dengan suara yang kuat selepas berakhirnya sholat berjamaah(HR.Bukhori)
- Abdullah Ibnu Abas r.a berkata:”Apabila aku mendengar ucapan dzikir, aku dapat mengetahui bahwa sholat berjamaah telah berakhir(HR.Bukhori)
- Abdullah Ibnu Zubair r.a berkata:”Rasululloh(SAW) apabila melakukan salam daripada solatnya, mengucap doa/zikir berikut dengan suara yang keras-”La ilaha illallah…”(Musnad Syafi’i)
- Sahabat Umar bin Khattab selalu membaca wirid dengan suara lantang, berbeda dengan Sahabat Abu Bakar yang wiridan dengan suara pelan. Suatu ketika nabi menghampiri mereka berdua, dan nabi lalu bersabda: Kalian membaca sesuai dengan yang aku sampaikan. (Lihat al-Fatâwâ al-hadîtsiyah, Ibnu Hajar al-Haitami, hal 56)
- “Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas RA bahwa mengeraskan suara dalam berdzikir seusai orang orang melaksanakan sholat wajib dgn berjamaah sudah menjadi kebiasaan pada masa nabi SAW, kata Abdullah bin Abbas : ketika saya mendengar dzikir tersebut saya tahu bahwa orang2 sudah selesai melaksanakan sholat berjamaah (BUKHARI NO 841 )
Adab membaca surat dalam shalat :
- bacaannya lengkap
- sesuai urutan dalam mushaf al Quran .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar