23 Desember 2009

Pengajian Masjid Daarut Tauhid Bintaro Jaya Tanggal 21 Desember 2009

Event : Pengajian Masjid Daarut Tauhid Bintaro Jaya
Tanggal : 21 Desember 2009
Pembicara : Ustadz Ubaidillah
Tema : macam macam sunnah dalam shalat

Syarat dan rukun shalat :
  1. menutup aurat
  2. niat
  3. adab shalat , akhlaq (khusyuk)

Macam macam sunnah dalam shalat :
  1. sunnah ab'adh
  2. sunnah hay aat

apa yang disebut syarat sah shalat ? yaitu segala hal yang diperlukan dalam shalat agar shalat kita sah.

apa saja itu ?
  1. mengetahui masuknya waktu shalat dengan yakin atau dengan itjihad atau berdasar dugaan yang kuat , seseorang yang shalatnya dengan perasaan ragu maka shalatnya tidak sah.
yakin : 100%, dhonn : 75%, syak : 50%, Wahm : 25%
  1. mengetahui arah kiblat.
  2. menutup aurat dengan penutup yang suci dan mubah
  3. memberishkan pakian , badan dan tempat shalat dari najis
  4. berdiri bagi yang mampu melaksanakannya
  5. mengetahui bahwa shalat 5 waktu itu hukumnya wajib
  6. tidak berkeyakinan bahwa salah satu rukunnya adalah sunnah
  7. meninggalkan hal yang membatalkan shalat.

yang membatalkan shalat :
  1. bergerak lebih dari 3x berturut turut
  2. berbicara
  3. makan dan minum

Aurat

menurut pengertian bahasa : sesuatu yang tidak sempurna
menurut syariat : bagian tubuh kita yang wajib ditutupi dan haram untuk dilihat.

Batas menutup aurat:
  1. aurat laki laki adalah dari pusar sampai ke lutut, baik dalam shalat maupun diluar shalat
  2. aurat perempuan merdeka ketika shalat adalah seluruh badannya kecuali muka dan telapak tangan.
  3. aurat perempuan hamba sahaya pada waktu diluar shalat adalah pusar hingga lutut.
  4. aurat perempuan merdeka atau hamba sahaya di hadapan perempuan ataupun laki laki mahram yaitu antara pusar dan lutut, tetapi di hadapan laki laki yang bukan mahram , aurat perempuan merdeka ataupun hamba sahaya adalah seluruh badan tanpa terkecuali.

Sunnah Ab adh shalat : sunnah yang apabila ditinggalkan maka menggantinya dengan sujud sahwi.
  1. membaca doa qunut , shalawat dan slam kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga dan sahabat yang dilakukan sambil berdiri pada saat shalat subuh dan witir di pertengahan Ramadhan.
  2. membaca tasyahud awal dan doa shalawat nabi pada tasyahud awal dilakukan sambil duduk
  3. membaca shalawat atas keluarga nabi pada tasyahud akhir sambil duduk.

sunnah hay aat, sunnahnya banyak sekali, ini diantaranya :
  1. melafalkan niat sebelum takbiratul ikhram
  2. mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ikhram ketika hendak ruku, bangkit dari rukuk, dan ketika bangun dari tasyahud awal.
  3. waktu berdiri, telapak tangan kanan memegang pergelangan tangan kiri dan meletakkannya di bawah dada.
  4. membaca doa iftitah
  5. membaca ta'awudz sebelum basmalah pada setiap rakaat.
  6. membaca ayat suci Al Quran setelah membaca surat al fatihah pada rakaat pertama dan kedua
  7. mengucapkan "amin" di akhir surat Al Fatihah
  8. memandang tempat sujud tetapi disunnahkan memandang ka'bah bagi yang shalat di masjidil haram
  9. membaca surat Al Fatihah dan ayat suci Al Quran dengan jahr (bersuara) hingga terdengar oleh orang yang berada di dekatnya , pada 2 rakaat pertama di waktu shalat magrib, isya, subuh, jumat.
  10. membaca dengan sir sekedar terdengar oleh dirinya sendiri pada shalat zhuhur dan asar , membaca dengan jahr ini disunnahkan baik untuk imam pada shalat jamaah maupun untuk orang yang shalat sendiri (munfarid)
  11. jika ada laki laki yang bukan mahram, imam perempuan hendaknya membaca dengan sir walaupun pada saat shalat jahriyyah
  12. membaca tasbih dan ketika sujud, i'tidal, ruku dan diantara 2 sujud dan sesudah tasyahud akhir.

macam makmum :
  1. muafik : posisi makmum sudah berada di belakang imam , Al Fatihah dibaca scr shir, alfatihah tidak ditanggung imam
  2. masbuk : posisi makmum belum berada di belakang imam pada saat takbiratul ihram, alfatihah ditanggung imam

Apabila seseorang mendapatkan ruku secara bersama dengan imam, berarti dia sudah mendapatkan hitungan rakaat.

Berdzikir :

Dzikir jahar :
  1. Abdullah Ibnu Abas r.a berkata: “semasa zaman kehidupan Rosulullah(SAW) adalah menjadi kebiasaan untuk orang ramai berdzikir dengan suara yang kuat selepas berakhirnya sholat berjamaah(HR.Bukhori)
  2. Abdullah Ibnu Abas r.a berkata:”Apabila aku mendengar ucapan dzikir, aku dapat mengetahui bahwa sholat berjamaah telah berakhir(HR.Bukhori)
  3. Abdullah Ibnu Zubair r.a berkata:”Rasululloh(SAW) apabila melakukan salam daripada solatnya, mengucap doa/zikir berikut dengan suara yang keras-”La ilaha illallah…”(Musnad Syafi’i)
  4. Sahabat Umar bin Khattab selalu membaca wirid dengan suara lantang, berbeda dengan Sahabat Abu Bakar yang wiridan dengan suara pelan. Suatu ketika nabi menghampiri mereka berdua, dan nabi lalu bersabda: Kalian membaca sesuai dengan yang aku sampaikan. (Lihat al-Fatâwâ al-hadîtsiyah, Ibnu Hajar al-Haitami, hal 56)
  5. “Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas RA bahwa mengeraskan suara dalam berdzikir seusai orang orang melaksanakan sholat wajib dgn berjamaah sudah menjadi kebiasaan pada masa nabi SAW, kata Abdullah bin Abbas : ketika saya mendengar dzikir tersebut saya tahu bahwa orang2 sudah selesai melaksanakan sholat berjamaah (BUKHARI NO 841 )

Adab membaca surat dalam shalat :
  1. bacaannya lengkap
  2. sesuai urutan dalam mushaf al Quran .













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut