11 Maret 2010

Majelis Reboan Masjid ALatieF Pasaraya Blok M Tanggal 10 Maret 2010

Event : Majelis Reboan
Tanggal : 10 Maret 2010
Pembicara : Ustadz Aswan Faisal
Tema: Kembali mengikuti jejak sunnah Rasulullah

Barang siapa saat kiamat tidak melihat Rasulullah Muhamamd Saw maka dia termasuk orang yang bakhil, orang yang pelit. Ketika ditanya siapa orang yang pelit itu ya Rasulullah, maka dijawab oleh Rasulullah Muhammad Saw bahwa orang yang pelit adalah orang yang ketika disebut nama Rasulullah Muhammad Saw dia tidak bersholawat kepada beliau Saw.

Orang tidak bakal selamat kalau dia tidak mencintai Rasulullah Muhammad Saw, mencintai Rasulullah Muhammad Saw adalah mengerjakan sunnah-sunnah beliau Saw. Kita umat termulia sebab Nabi kita Nabi yang termulia bahkan semua Nabi merindukan menjadi umat Rasulullah Muhammad Saw. Kita harus bersyukur menjadi umat Nabi Muhammad Saw

Setiap perintah Allah itu karena Allah Maha sempurna dengan 99 asmaul husna nya, namun ada 1 hal yang Allah memerintahkan kepada ummatnya, Allah juga melaksanakan sendiri, yaitu bershalawat kepada Rasulullah

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
QS. al-Ahzab (33) : 56


Rasulullah adalah pembawa kabar gembira :

Dan tidaklah Kami mengutus para Rasul itu melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
QS. al-An'am (6) : 48

Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman".
QS. al-A'raf (7) : 188

Rasulullah sebagai pemneri peringatan :

Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan.
QS. al-Ghasyiyah (88) : 21
Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka,
QS. al-Ghasyiyah (88) : 22

Rasulullah sebagai suri taudan :

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
QS. al-Ahzab (33) : 21


Rasulullah keras terhadap orang kafir :

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka: kamu lihat mereka ruku dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda meraka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.
QS. al-Fath (48) : 29

Rasulullah itu penyayang kepada kaum mukmin :

Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.
QS. at-Taubah (9) : 128

Rasulullah suka memuji para sahabatnya :

Nabi Muhammad juga terkenal suka memuji sahabatnya. Kalau kita baca kitab-kitab hadis, kita akan kebingungan menentukan siapa sahabat yang paling utama.

Terhadap Abu Bakar, Rasul selalu memujinya. Abu Bakar-lah yang menemani Rasul ketika hijrah. Abu Bakarlah yang diminta menjadi Imam ketika Rasul sakit. Tentang Umar, Rasul pernah berkata, “syetan saja takut dengan Umar, bila Umar lewat jalan yang satu, maka Syetan lewat jalan yang lain.” Dalam riwayat lain disebutkan, “Nabi bermimpi meminum susu. Belum habis satu gelas, Nabi memberikannya pada Umar yang meminumnya sampai habis. Para sahabat bertanya, Ya Rasul apa maksud (ta’wil) mimpimu itu? Rasul menjawab ilmu pengetahuan.”

Tentang Utsman, Rasul sangat menghargai Ustman karena itu Utsman menikahi dua putri nabi, hingga Utsman dijuluki dzu an-Nurain (pemilik dua cahaya).

Mengenai Ali, Rasul bukan saja menjadikannya ia menantu, tetapi banyak sekali riwayat yang menyebutkan keutamaan Ali. “Aku ini kota ilmu, dan Ali adalah pintunya.” “barang siapa membenci Ali, maka ia merupakan orang munafik.”


Hadist tentang shalawat :

Celakalah orang yang mendengar namaku disebut ia tidak mau bershalawat kepadaku, celakalah orang yang pada saat bulan Ramadhan datang, lalu berlalu begitu saja sebelum memperoleh ampunan, dan celakalah orang yang mendapatkan kedua orang tuanya telah tua, tetapi tidak menjadikan ia masuk surga - HR Tirmidzi



Rasulullah mengajarkan kita untuk memiliki adab terhadap tetangga :

Bukan orang beriman,siapa saja yang kenyang sedangkan tetangganya dalam keadaan lapar - HR Bukhari

Sejelek-jeleknya makanan yaitu makanan walimah (pesta),dimana orang yang membutuhkannya malah tidak diundang, sedangkan orang yang tidak membutuhkannya malah diundang - HR Muslim

sejelek-jeleknya makanan adalah makanan walimah, dimana yang diundang hanyalah orang-orang kaya, sedangkan orang-orang yang miskin tidak diundang - HR Bukhori



Ucapan shalawat terbaik adalah shalawat yang kita baca tatkala kita shalat pada tahiyat akhir :

Ya Allah berilah kemuliaan kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau memberi kemuliaan kepada Ibrahim beserta keluarganya. Sesngguhnya Engkau Mahaterpuji lagi Mahamulia. Ya Allah, berikanlah karunia kepada Muhammad beserta keluarganya sebagaimana Engkau memberikan karunia kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji lagi Mahamulia



Cara membedakan hadist yang palsu :

Palsu dan tidaknya sebuah hadist, seperti yang ditulis oleh Dr. Muhammad ‘Ajaj al-Khatib, bisa dilihat dari dua aspek, yaitu aspek sanad dan aspek matan :

1. Aspek Sanad

a. Perawi yang mengakui kedustaannya, seperti yang dilakukan oleh Abdul Karim al-Wadhdha’. Maka hadist-hadist yang diriwayatkan oleh orang ini layak dimasukkan dalam katagori hadist-hadist palsu.
b. Seseorang yang meriwayatkan hadist dari seseorang yang tidak jelas sumbernya. Misalnya ia meriwayakan sebuah hadist dari seseorang yang tidak pernah ketema, sementara ia menggunakan redaksi yang menunjukkan bahwa ia mendengar dan menatap, atau meriwayatkan dari seorang guru di suatu tempat, padah ia belum pernah ke tempat itu, dan atau meriwayatkan dari seorang guru, padahal guru tersebut telah wafat sebelum ia lahir.
c. Perawi yang memang dikenal sebagai pendusta dalam meriwayatkan suatu hadist, kemudian ia meriwayatkan hadist seorang diri, dan tidak ada perawi tsiqah yang meriwayatkannya

2. Apek Matan

a. Kejanggalan redaksi hadist yang diriwayatkan, apabila dirasa tidak mencerminkan sabda yang datang dari Nabi.
b. Kekacauan makna hadist. Misalnya hadist-hadist yang memiliki unsure dusta, karena tidak sesuai dengan akal sehat, seperti ungkapan yang berbunyi : “terong merupakan obat segala penyakit”
c. Bertentangan dengan teks-teks al-Qur’an dan Sunah
d. Setiap hadist yang mendakwakan kesepakatan sahabat untuk menyembunyikan sesuatu dan tidak menyebarkannya.
e. Hadist yang tidak memiliki relevansi dengan realitas histories pada masa Nabi.
f. Hadist yang memiliki keterkaitan erat dengan latar belakang seorang rawi, misalnya perawinya termasuk figure sangat ekstrem terhadap aliran tertentu.
g. Hadist tersebut memuan kandungan sesuatu yang luar biasa, tetapi hanya diriwayatkan oleh satu orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut