31 Maret 2010

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal 30 Maret 2010

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 30 Maret 2010
Pembicara : Ustadz Kholisuddin Yusaq
Tema : Khauf

Ketakutan yang salah satunya besar di dalm kehidupan kita adalah saat tertutupnya kesempatan untuk beramal sholeh karena maut telah menjemput kita.

Macam macam ketakutan :

1. Takut kepada Allah karena takut disiksa (Khauf)

2. Takut kepada Allah karena tidak ingin dijauhi, tidak mau amal yang kita lakukan ditolak oleh Allah ( Khosiyyah )

Dalil tentang takut kepada Allah :

Qs Al A'raf : 55 - 56

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
QS. al-A'raf (7) : 55
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
QS. al-A'raf (7) : 56

Qs 17 : 110

Katakanlah:" Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaa ul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu ".
QS. al-Isra' (17) : 110

Adab berdoa :

Adab berdoa dalam Islam yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya adalah sebagai berikut :

1. Ikhlas karena Allah semata.

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
QS. al-Bayyinah (98) : 5

2. Mengawalinya dengan pujian dan sanjungan kepada Allah, lalu diikuti dengan bacaan shalawat kepada atas Rasulullah dan diakhiri dengannya.

3.Bersungguh-sungguh dalam memanjatkan do’a serta yakin akan dikabulkan

4. Mendesak dengan penuh kerendahan dalam berdo’a dan tidak terburu-buru.

5. Menghadirkan hati dalam do’a.

6. Memanjatkan do’a, baik dalam keadaan lapang maupun susah.

7. Tidak boleh berdo’a dan memohon sesuatu kecuali hanya kepada Allah semata.

8. Tidak mendo’akan keburukan kepada keluarga, harta, anak dan diri sendiri.

9. Merendahkan suara ketika berdo’a, yaitu antara samar dan keras.

10. Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
QS. al-A'raf (7) : 55

Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.
QS. al-A'raf (7) : 205

11. Mengakui dosa yang telah diperbuat, lalu mohon ampunan atasnya, serta mengakui nikmat yang telah diterima dan bersyukur kepada Allah atas nikmat tersebut.

12. Tidak membebani diri dalam membuat sajak dalam do’a.

13. Tadharru’ (merendahkan diri), khusyu’, raghbah (berharap untuk dikabulkan) dan rahbah (rasa takut tidak dikabulkan).

Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu kepada Kami.
QS. al-Anbiya (21) : 90

14. Mengembalikan (hak orang lain) yang dizhalimi disertai dengan taubat.

15. Memanjatkan do’a tiga kali.

16. Menghadap Qiblat.

17. Mengangkat kedua tangan dalam do’a.

18. Jika mungkin berwudhu’ terlebih dahulu sebelum berdo’a.

19. Tidak berlebih-lebihan dalam berdo’a.

20. Tawassul kepada Allah dengan Asmaa’-ul Husna dan sifat-sifatNya yang Maha Tinggi, atau dengan amal shalih yang pernah dikerjakannya sendiri atau dengan do’a seorang shalih yang masih hidup dan berada di hadapannya.

21. Makanan dan minuman yang dikonsumsi serta pakaian yang dikenakan harus berasal dari usaha yang halal.

22. Tidak berdo’a untuk suatu dosa atau memutuskan silaturahmi.

23. Menjauhi segala bentuk kemaksiatan.

24. Harus menegakkan amar ma’ruf nahi munkar (menyuruh berbuat kebaikan dan mencegah kemunkaran).

25. Hendaklah orang yang berdo’a memulai dengan mendo’akan diri sendiri, jika dia hendak medo’akan orang lain.

Berikut saya sertakan beberapa ayat Al Qur’an yang terkait dengan doa :

Hanya bagi Allahlah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatu pun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan doa (ibadat) orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka.
QS. ar-Ra'd (13) : 14

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
QS. al-Baqarah (2) : 186


Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya).
QS. an-Naml (27) : 62


“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina"

dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang saleh dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunian-Nya. Dan orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang sangat keras.
QS. as-Syura (42) : 26

Syeikh Muhammad Thantawi memaparkan sejumlah adab berdoa sebagaimana yang dilakukan Rasulullah Saw., di antaranya:

1. Menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan. (HR. Bukhori)

2. Doa dimulai dengan mengucapkan puji-pujian kepada Allah SWT yang diiringi shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. (HR. Abu Dawud)

3. Berdoa dengan khusyuk sambil merendahkan diri sebagaimana Allah SWT mengabulkan permintaan Nabi Zakariya as. ketika berdoa agar dikaruniai anak serta mengulangi doa sebanyak tiga kali (HR. Abu Dawud)

4. Merendahkan suara ketika berdoa karena dalam kondisi khusyu' memohon kepada Allah SWT. 'Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut

5. Alangkah baiknya berdoa sesuai yang tercantum dalam Al Quran dan Hadits, menghindari kata-kata yang tak jelas dan menggunakan ungkapan yang dapat diterima akal menyenangkan hati

6. Meminta kepada Allah SWT sesuatu yang sesuai dengan syariat Islam dan tak meminta sesuatu yang jahat dan berdosa sebagaimana yang dilakukan sebagian orang ketika dalam kondisi sempit lalu menghina dirinya dan menjelekkannya.

Allah SWT berfirman, ''dan manusia mendo'a untuk kejahatan sebagaimana ia mendo'a untuk kebaikan. ''Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.'' (QS. Al Isra: 11)


Syarat Berdoa :

Agar doa dikabulkan ”menurut Syeikh Muhammad Thantawi” hendaklah seorang hamba dalam keadaan suci lahir dan batin dari segala dosa. Untuk mensucikan diri dari dosa ada beberapa hal yang perlu dilakukan, di antaranya:
Banyak berzikir, ber-istighfar dan bertaubat. Allah SWT berfirman,

Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama Allah), zikir yang sebanyak-banyaknya.
QS. al-Ahzab (33) : 41

Rasulullah Saw. bersabda: ''Sesungguhnya aku beristighfar dan bertaubat kepada Allah setiap harinya melebihi 70 kali.'' (HR. Bukhori)

Bergaul dengan orang-orang saleh karena akhlak mereka dapat mempengaruhi diri dan akal hingga bermanfaat bagi agama dan dunia. Rasulullah Saw. bersabda, ''Perumpamaan orang yang bergaul dengan orang saleh seperti penjual minyak wangi, walau minyak wanginya tidak mengenainya tapi bau harumnya mengenainya. Sedangkan orang yang bergaul dengan orang jahat seperti tukang besi, walau percikannya tidak mengenainya tapi asapnya mengenainya.'' (HR. Abu Dawud)

Makanan, minuman dll yang dihalalkan Allah SWT:
''Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan; karena sesungguhnya syaithan adalah musuh yang nyata bagimu.'' (QS. Al Baqarah: 168)

Rasulullah Saw.bersabda, ''Ada seorang lelaki menempuh perjalanan panjang dalam keadaan yang berdebu sambil mengadahkan tangannya ke langit seraya berkata, ''Tuhanku, Tuhanku'' Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram bagaimana doanya dapat diperkenankan Allah ?'' (HR. Muslim dan Tarmidzi)


Faktor Penghalang Dikabulkannya Doa

Pada suatu hari Ibrahim bin Adham ditanya seseorang, ''Wahai Ibrahim, mengapa kami berdoa tapi tak dikabulkan?'' Beliau menjawab: ''Karena hatimu mati disebabkan sepuluh perkara:

1. Kamu mengenal Allah tapi tak menaati-Nya

2. Kamu mengenal Rasulullah Saw. tapi tak mengikuti sunnahnya

3. Kamu mengetahui Al Quran tapi tak mengamalkannya

4. Kamu menikmati karunia Allah SWT tapi tak bersyukur

5. Kamu mengetahui adanya surga tapi tak memintanya

6. Kamu mengetahui adanya neraka tapi tak menghindarinya

7. Kamu mengetahui adanya setan tapi tak memeranginya bahkan mendekatinya

8. Kamu akan mati tapi tak mau bersiap-siap

9. Kamu sering menguburi kaum muslimin tapi tak mengambil ibrah dari kuburan tersebut

10. Kamu sering terjaga dari tidur tapi menyibukkan diri menyebarkan aib manusia sedangkan kamu meninggalkan aib kamu sendiri.

Sementara Adab berdoa secara singkat sebagai berikut:

1. Hendaknya makanan, tempat tinggal, pakaian, serta barang yang dimilikinya adalah halal.

2. Memanfaatkan waktu-waktu yang mulia: seperti hari Arafah, Ramadan, hari Jumat, dan waktu sahur.

3. Memanfaatkan kondisi-kondisi istimewa seperti saat salat, saat hujan dsb.

4. Menghadap kiblat dan mengangkat tangan.

5. Setelah selesai berdoa, mengusap wajah dengan kedua tangan.

6. Merendahkan suara: tidak keras dan tidak terlalu pelan.

7. Khusyu dan penuh penghayatan.

8. Berdoa dengan sepenuh hati dengan yakin bahwa doa tersebut akan dikabul.

9. Tidak tergesa-gesa dengan merasa doanya lambat dikabul.

10. Memulai doa dengan zikir kepada Allah dan salawat kepada Rasul saw. setelah didahului oleh pujian kepada-Nya. Demikian pula saat menutup doa.

11. Memerhatikan adab batin. Yaitu bertobat, taqarrub kepada-Nya, dan tidak menzalimi manusia



Ciri ciri orang yang memiliki "khauf" di dalam dirinya :

1. orang tersebut merasa dirinya hina di hadapan Allah, Orang tersebut merasa dirinya kecil dihadapan Allah

2. Orang tersebut merasa kebaikan yang dilakukannya terlalu sedikit sehingga memacu dirinya untuk semakin terpacu menambah amal baiknya

Qs 19 : 76

Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya.
QS. Maryam (19) : 76

3. Orang tersebut merasa dosanya sangat besar sehingga selalu memohon ampun kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut