31 Maret 2010

Majelis Reboan Tanggal 31 Maret 2010

Event : Majelis Reboan
Tanggal : 31 Maret 2010
Pembicara : Ustadz H Khoir Harry Moekti
Tema : Buktikan Imanmu

Celaka itu terbagi menjadi :

1. celaka fisik : sakit, kecelakaan, dll

2. celaka akhlaq : berbuat dosa, dll

Contoh orang yang bermain main dengan shalatnya, yaitu orang yang shalatnya tidak tercermin dalam tindakannya sehari hari

Qs Al Ma'un : 4 - 5

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
QS. al-Ma'un (107) : 4
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
QS. al-Ma'un (107) : 5

Contoh orang yang tidak mendengarkan khotbah jumat dengan khidmat :

Dalil atau Hadist yang berhubungan :

Contoh orang yang melakukan ibadah sunnah namun mengorbankan ibadah wajib

Dalil atau hadist yang berhubungan :


3. celaka akidah : melakukan syirik, percaya terhadap ramalan dll

Orang yang menerima suatu ajaran Allah, bisa saja dia menerima dengan hati terbuka, bisa saja dia menolaknya.

- orang yang menerima berarti dia menerima rahmat dari Allah

- orang yang menolak berarti dia sesat dari jalan Allah

---

Jadikan hidup lebih bermakna
Refrensi kitab Midzomul Islam

Mengapa Perlu membahas Akidah ?

apa itu akidah ?

Apakah kita islam ikut ikutan ?

apakah kebetulan dilahirkan dari orang tua yang beragama islam ?

Aqidah dan kebangkitan :

1. mari menelusuri aqidah mulai dari individu kita sendiri

2. tingkah laku yang dimilikinya harus tercermin

Qs Ar Rad : 11

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
QS. ar-Ra'd (13) : 11

3. Fikroh yang membentuk mafahim / persepsi yang mempengaruhi perbuatan dan perasaan yang dimilikinya.

Sebelum manusia mengenal rukun iman, aqidah membahas tentang " Uqdatul Qubro", apakah itu ?

1. dari mana (manusia, kehidupan, alam semesta)

2. untuk apa (manusia, kehidupan, alam semesta)

3. setelah berakhir akan kemana (manusia, kehidupan, alam semesta)

Aqidah = fikroh Kulliyah = landasan kebangkitan individu

1. Kehidupan dunia, dikaitkan dengan amal ibadah kita, apakah kita menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya ?

2. kehidupan sesudah di dunia, dikaitkan dengan hisab, apakah kita akan masuk golongan penghuni surga atau neraka ?

Pola pikir manusia itu terbagi menjadi :

1. pola pikir binatang : tak peduli dengan amal ibadah

2. pola pikir mendalam : menyadari bahwa ada pertanggung jawaban terhadap apa yang kita lakukan

3. pola pikir dari mana asal kita : memikirkan siapa pencipta segala alam semesta sehingga memunculkan Uqdotul Qubro

Prinsip kenegaraan :

1. sekulerisme : memisahkan agama dari kehidupan duniawi

2. hedonis : menganggap semua hal wajar dan bisa dilakukan ( menghalalkan segala cara agar tujuannya tercapai)

3. sosialisme - komunisme : semua prinsip berujung pada pencapaian materi semata

Darimana akal manusia :

1. memuaskan akal

2. sesuai dengan fitrah manusia

Bukti adanya pencipta (Al Kholiq)

1. mengamati alam semesta, benda benda dan makhluk di sekitar kita

- keteraturan yang sempurna

- serba lemah , terbatas dan butuh pada yang lain

Ratusan ayat yang mengajak manusia untuk memikirkan lingkungan dan alam semesta :

Qs 3 : 190

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
QS. Ali Imran (3) : 190

Qs 30 : 20 - 25

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.
QS. ar-Rum (30) : 20
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
QS. ar-Rum (30) : 21
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
QS. ar-Rum (30) : 22
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.
QS. ar-Rum (30) : 23
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.
QS. ar-Rum (30) : 24
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan iradat-Nya. Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu (juga) kamu ke luar (dari kubur).
QS. ar-Rum (30) : 25


Fakta tentang seekor unta :

1. mampu meminum 130 liter air dalam 10 menit

2. menyimpan cadangan nutrisi di punuknya

3. memiliki bagian kelopak mata yang transparan

4. memiliki tulang dengkul yang kokoh

5. kulitnya yang tahan terhadap cuaca panas

Qs Al Ghasiyah : 17

Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,
QS. al-Ghasyiyah (88) : 17

Kesimpulan yang memuaskan akal bahwa alam semesta ini ada yang menciptakan

Bukankah iman pada Tuhan pencipta alam adalah suatu fitrah pada setiap manusia ?

1. iman pada pencipta adalah suatu yang fitri karena manusia memiliki naluri beragama (Gharizah Taddayyun)

2. Manusia wajib menggunakan akalnya untuk membuktikan adanya al Kholik Al Mudabbir (Sang Maha Pencipta Maha Pengatur segalanya)

3. Akal pula lah yang harus digunakan untuk membimbing perasaan yang muncul dan naluri beragamanya agar beribadah pada Dzat yang layak untuk diibadahi

4. Metode Aqliyah dalam beriman pada Allah Swt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut